angkot jaja 1

Angkot Jaja

Fiksi, Puisi

Angkot Jaja

Keringat lesu terperas sapu tangan

Lelah.,

Melawan matahari penghangus semangat,

Hari ini seperti mengelilingi pemukiman

Diujung mesin mobilnya hanya terlihat kematian

JIKA hanya mendengar ucap lidah sesama,

Mungkin orang-orang naik kereta, lebih tepatnya bergaya

Deru yang katanya habiskan uang negara

Mereka hanya tak tahu muka, mungkin tak bermuka

Aku rasa dunia semakin sedikit manusianya

Tapi kok makin banyak yang bicara?

Di atas panggung hingga kampung-kampung

Kami kan sedang menunggu kehadiran mereka?

“Ah.,sudahlah.,siapa juga yang akan naek angkot kita,” gerutu Jaja.

 

Sangkima, 2014


Tinggalkan Balasan