Apakah Kuliah Itu Menjamin Masa Depan?
Kuliah merupakan : proses belajar atau proses pembelajaran dalam menuntut ilmu kejenjang perguruan tinggi. Pada zaman ini banyak para pemuda-pemudi Indonesia sangat sulit menentukan pilihan setelah tamat SMA. Apakah mau meneruskan ke jenjang kulyah atau menjadi wiraswata? Sebagian besar berfikiran bahwa kuliah itu buang-buang duit karena setelah kuliah belum tentu langsung mendapatkan pekerjaan seperti yang diinginkan. Dari komentar teman-teman yang tidak kuliah mereka mengatakan kuliah tidak menjamin masa depan karena kebanyakan orang yang memegang gelar S1 banyak yang tidak bekerja sesuai dengan prodi yang diambil semasa kuliah.
Misalnya Arif. Arif seorang laki-laki yang belakangan ini baru-baru mendapatkan gelar sebagai Sarjana Pendidikan(SPd), pada waktu kuliah Arif mengambil jurusan Pkn, namun setelah wisuda Arif memutuskan bekerja sebagai TKI di luar Negeri yakni di Malaysia, karena menurutnya gaji TKI lebih memadai dari pada menjadi honorer yang gajinya tidak tetap dan minim. Mungkin sungguh hal yang tak pernah diduga oleh Arif. Karena berbagai macam usaha ia coba untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan prodi yang ia ambil semasa kuliah. Ia mengatakan menjadi Honorer saja sudah sulit apalagi menjadi PNS. Alasan Arif tidak honor karena gajinya sangat terbilang minim dan terlalu banyak penghabisan. Selain menghabiskan banyak bensin, dan kebutuhan hidup membuat ia tidak mengabdi sebagai Honorer di sebuah sekolah. Hal ini dipicu oleh kebijakan pemerintah yang masih kurang memadai karena janji-janjinya masih belum terrealisasi.
Seharusnya bidang pendidikan patut diperhatikan karena jika tidak maka pendidikan akan terpandang suram di mata masyarakat, sperti halnya memperhatikan nasib-nasib para S1 yang masih menganggur, dan gaji honorer yang masih minim dll.Oleh karena itu, banyak msyarakat yang masih takut untuk menyekolahakan anaknya kejenjang yang lebih tinggi atau Kuliah. Karena pemerintah kurang meningkatkan produktivitas kerja dalam mengatasi pengangguran. Pendidikan harus paling nomor satu untuk patut diperjuangkan dalam Negara, agar mahasiswa semakin bersemangat dan semakin bertekad untuk mengubah kehiduapan menjadi lebih layak lagi dari sebelumnya. Dengan mendengarkan cerita dari teman kita Arif maka, dari itu marilah kita belajar sungguh-sungguh dan meningkatkan kreatifitas kita sebagai mahasiswa untuk menuju impian atau cita-cita yang diinginkan pada masa depan. Agar tidak tenggelam dalam persaingan Zaman.