Bahan Bakar Minyak Vs Rokok

Opini

Bahan Bakar Minyak Vs Rokok

Minyak bumi telah menjadi alat kontrol di tengah kehidupan masyarakat. Kenaikan bahan bakar minyak seolah sebuah bumerang bagi kalangan masyarakat mulai dari kalangan menengah ke atas sampai menengah ke bawah sekalipun. Berbagai bentuk tindakan dan aksi yang dilakukan terhadap pemerintah untuk meminta menurunkan harga Bahan Bakar Minyak. Hanya sekian persen dinaikkan harga tapi respon menjadi sangat masalah dan begitu langsung disambut dengan aksi – aksi yang hanya menghabiskan tenaga dan waktu.

Berbeda halnya dengan rokok yang mengalami kenaikan harga tak masalah bagi masyarakat, banyak harga sebungkus rokok lebih mahal dari seliter beras. Kenapa masyarakat tidak protes ataupun melakukan aksi demo besar – besaran padahal rokok juga sudah menjadi kebutuhan utama bagi sebagian masyarakat biasa. Rokok tidak menguntungkan bagi Indonesia melainkan hanya bagi sebuah perusahaan. Bea cukai rokok memang sangat menguntungkan tapi tentunya yang lebih beruntung perusahaan itu.

Rakyat tak akan bicara bila persoalan seperti ini karena tidak ada orang di balik itu yang akan komplain. Dari keadaan seperti ini sangat jelas bahwa masyarakat hanya selalu dijadikan korban untuk mendapatkan keinginan oleh kalangan masyarakat menengah ke atas. Orang yang memiliki kekuasaan hanya menjadikan masyarakat sebagai sebuah mainan yang menyenangkan.

Banyak kenyataan yang dilihat masyarakat biasa menggunakan Bahan Bakar Minyak rata – rata tak banyak dalam setiap bulannya karena kendaraan yang dipakai tak memerlukan Minyak yang berlebihan. Namun kenapa mereka protes juga? Salah satunya masyarakat biasa hanyalah korban hasutan penguasa yang memiliki ekonomi tinggi yang bisa menghabiskan minyak tersebut hanya dalam hitungan jam yang jumlah yang sebanding dengan sebulan digunakan oleh masyarakat pemilik kendaraan biasa.

Merekalah yang sangat menolak namun mengatasnamakan rakyat yang melakukan penolakan. Kendaraan yang dipakai melebihi kapasitas minyak maksimal bagi sebuah kendaraan yang sepantasnya dipakai di negara ini. Penyebab minyak bumi sudah hampir habis diIndonesia karena negara Indonesia suka mengekspor keluar akhirnya menyebabkan kelangkaan. Belum lagi lemahnya Sumber Daya Manusia Indonesia yang hanya belum mampu bagaimana caranya mengatasi kelangkaan Sumber Daya Manusia serta masyarakat yang tidak berpikir kreatif dan cerdas serta jeli terhadap berbagai persoalan yang berhubungan dengan Sumber Daya Alam.

Jika konflik yang begitu banyak maka seolah rakyat yang berbuat begini dan inginnya begitu. Kondisi seperti ini yang selalu tak kunjung selesai bahkan tak ada ujungnya seperti apanya Indonesia ini jadinya. Semakin lama semakin rumit dan siapapun yang telah menjabat atau pemilik kekuasaan yang lebih mendominasi kehidupan masyarakat walaupun junkam mereka sedikit tapi setiap keputusan mereka yang selalu memutuskan demi kepentingan yang sering bukan rakyat.

 


Tinggalkan Balasan