BETAPA ALLAH MENYANGIMU..
Wanita…
Perbedaan wanita yang mengenakan jilbab dan tidak, sungguh terlihat jelas. Seperti halnya, ketika seorang wanita berjilbab berjalan di tengah kerumunan orang banyak, seringkali orang-orang yang berada di tempat itu mengucapkan salam yang merupakan doa. Sedangkan wanita yang tidak mengenakan jilbab dengan pakaian serba terbuka, mereka kerap kali diganggu dengan godaan-godaan kaum Adam yang begitu mengganggu ketenteraman jiwa. Yang tertutup itu akan terlihat jauh lebih indah. Seperti halnya, jika kita mempunyai sebuah buku. Buku yang tersampul rapi akan lebih terlihat menarik, dibandingkan dengan buku yang tidak bersampul. Itulah penggambaran seorang wanita yang mengulurkan jilbab sebagai penutup kepalanya.
wanita jajan atau kue yang mengundang selera. Kue yang dibalut dan dikemas dengan rapi dan indah dijual ditoko, tidak sembarang orang bisa memegangnya, tidak ada lalat yang menghanggipi, terjaga kualitasnya dan tahan lama, itulah mereka wanita-wanita yang menjaga kesucian dirinya dengan istikomah menutup auratnya,. Sedangakan kue dipasar yang bebas dipegang dan dipilih oleh tangan-tangan yang belum tentu higienis, dihinggapi lalat dan udara bebas yang menyebabkannya lebih mudah untuk rusak dan tidak berkualitas. Itulah umpama wanita yang tidak menjaga auratnya dan bebas dilihat oleh siapapun. Menutup aurat bukan hanya sekedar suruhan alim ulama, bukan sekedar himbauan para agamawan, atau bukan harus nyantri dulu baru berhijab, namun perintah menutup aurat datang dari Allah sebagai Robbul Alamiin, seiring dengan turunnya Islam ke dunia ini. Seperti dijelaskan dalam FirmanNYA dalam Qur’an ….
Saat kita telah menunaikan kewajiban untuk menutup aurat, hendaknya apa yang sudah menjadi prinsip kita, peganglah dengan teguh. Dengan tetap menjaga hati dan pandangan, semata-mata hanya karena Allah. Cantik pada parasmu akan hilang seiring berjalannya sang waktu. Akan tetapi, cantik pada hatimu takkan pernah lekang, sekalipun sang waktu telah meninggalkanmu.
Rasullullah Saw bersabda, ”Antara penghuni-penghuni neraka ialah wanita yang memakai baju tetapi masih bertelanjang, menggodai dan digodai, mereka ini tidak akan masuk syurga malah bau syurga pun tidak akan sampai kepada mereka.” Jilbab yang dikenakan haruslah menyembunyikan mahkota diri, laksana sekuntum mawar berduri, yang terlihat cantik dengan durinya. Bukan untuk menyakiti, tapi untuk menjaga diri agar kelak diizinkan Ilahi menghiasi taman firdausi.
Alangkah indahnya ketika jilbab itu diulurkan ke segenap tubuh yang telah Allah tentukan, disertai dengan pancaran akhlak mulia. Maka, terlihat anggunlah si wanita yang insya Allah atas izin Sang Maha Pencipta, kelak ia akan dijadikan bunga pengharum taman surga, bagaikan haruman mewangi dari kuntuman kasturi. Jilbab itu bukan untuk memenjarakanmu, tapi untuk menjaga kehormatanmu, betapa Allah menyayangimu.