CERPEN PENANTIAN

Cerpen, Fiksi

penantian

CERPEN PENANTIAN
Oleh: Pahrudin Arrozi
Hari ini aldy berjalan sendiri di sebuah taman kota yang indah dan senyi. Ia berjalan-jalan mengelilingi taman untuk menghilangkan rasa jenuh dan sakit hati karena gadis bernama ayu sudah mempunyai pacar. Ia benar-benar sakit hati karena ayu sudah mempunyai seorang pacar dan rasa sakit itu sulit dihilangkan. Kemudian ia duduk di kursi taman dekat sebuah pohon besar. Ia merenung kenapa ia ditinggalin ia menyukai ayu saat bertama ketemu disebuah pesat perbelanjaan. Beberapa menit kemudian tiba-tiba ada seorang gadis berjalan sendiri mengelilingi taman kota dan ia menyapaku “kenapa ngelamun ntar kesambet setan lo…” kata gadis itu sambil sedikit tersenyum dengan bibir yang mungil.
“hehe… ndk kok siapa yang ngelamun hehe…” sahutku sambil wajah yang malu. Ia merasa heran karena disapa seharusnya cowok yang duluan menyapa. Gadis ini cantik, ramah, kulitnya puih kemudian berbincang-bincang dan berkenalan.
“Saya aldy lok kamu”
“saya putri “
“oh ya masih kuliah put?”
“masih kok, baru aja masuk lok kamu dy”
“masih baru semester 3. Oh ya, kuliah dimana put?”
“saya di UNRAM jurusan bahasa Indonesia”
“oh…sama put, saya juga jurusan bahasa Indonesia”
Setelah itu mereka bertukar nomor HP dan setiap malam chattingan. Saat itu mereka sama-sama tidak punya pacar dan putri sudah 3 minggu putusin pacarnya karena diajak kawin. Akan tetapi putri tidak mau cepat-cepat kawin karena masih muda, ia ingin melanjutkan studi dan mengejar karier agar mampu membahagiakan kedua orang tuanya.
Setiap hari aldy terus mencoba memikirkan putri agar ia mampu menghapus kenangannya bersama ayu namun ia tetap memikirkan ayu, ia merasa tidak bisa melupakannya karena ayu adalah gadis pertama yang dia suka. Hari demi hari aldy mencoba move on dari kenangan ayu dan membuka hatinya untuk orang lain hingga akhirnya putri, mereka menjadi teman dan suka curha-curhatan, mereka sering lalui hari bersama baik dalam sedih maupun senang mereka selalu bersama. Hati mereka mulai terbuka dan merasa saling menyayangi. Suatu hari aldy berencana mengungkapkan isi hatinya kepada putri agar ia mampu melupakan ayu namun ia takut dan teringat masa lalu bersama ayu. Kemudian mengurungkan niatnya untuk menembak putri. Saat malam tiba tepatnya malam jum’at putri menelpon aldy dan mengajak aldy ketemu di tempat biasa bertemu. Aldy benar-benar senang karena teman dekatnya mengajak ketemu . Saat ia sampai ditaman ia melihat putri dengan mengenakan gaun dan tubuhnya terlihat sempurna lalu wajahnya bersinar menunggu kedatanganku. Kemudian aldy berkata, “tumben ngajak ketemu malam-malam put ada masalah ya?”
“tidak kok aku hanya mau bertemu kamu dy”. Ia menatatp mataku semakin dalam dan tanpa malu langsung memeluk tubuhku dan berkata,
“aku mencintaimu dy, aku sanyang padamu, aku tidak mau kehilanganmu, aku tidak mau membohongi perasaanku lagi ”
aldy kaget karena baru pertama dipeluk seorang gadis. Ia merasa heran kenapa dia suka padaku padahal baru beberapa minggu ketemu.
“apa ndk sebaiknya kita berteman dulu kan kita belum lama kenal put? aku ini bukan siapa-siapa Aku tidakmau membuat kamu menyesal”.
Aldy tidak mau cepat-cepat mengambil keputusan agar tidak salah melangkah. Aku juga tidak sanggup kehilangan putri karena ia sangat menyayanginya. Putri adalah gadis yang ceria, selalu membuatku tersenyum. Aku menyayangi putri karena keluguan dan sikap apa adanya, aku tidak mau menyakitinya biarkanlah waktu berputar jika tuhan mejodohkan kita biarkan takdir yang menentukan.


Tinggalkan Balasan