logo website tulismenulis.com header 2
Edit Content

Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Arti Cinta Menurut Neurobiologi, Antropologi, dan Psikologi Oleh Syaendri Putri

cinta itu

C-I-N-T-A. Lima huruf yang punya sejuta makna untuk diungkapkan. Cinta buat dunia kita seakan berpusat ke dia. Ramuan tentang cinta akan membantu kita mengerti arti cinta yang sebenarnya, namun sebelumnya kamu harus tau, Makna cinta yang lebih luas dari pandangan mata mu saat ini.

Cinta adalah rasa yang bisa mengalahkan semuanya, itu pendapat medy, cewe cantik yang kini masih tercatat menjadi mahasiswi di FKIP jurusan bahasa Indoseia. Lain lagi dengan ijal, cowo yang masih saja menjadi ketua tingkat abadi dikelas 5A, menurut dia, cinta adalah dimana dua insan manusia yang dipertemukan dalam kehidupan dan merasa benih kasih sayang yang tumbuh dan tuhan yang menciptakan dalam dua insan. Berbeda dengan medy dan ijal, cewe yang selalu rame ini mengatakan cinta itu aku dan kamu yang berpotensi menjadi KITA, ersita wandasari. Itu pendapat dari beberapa teman yang membalas pesan singkat sebagai wadah survei pernyataan, pendapat lain muncul dari seorang yang spesial, sebut saja anaknya pak Hakim 😀 katanya Cinta itu sebuah anugerah perasaan dari tuhan, kepada setiap diri manusia masing-masing, yang biasanya membuat orang bahagia, sedih dan sakit

Setuju ! detik ini siapa sih yang enggak tahu tentang cinta? Sejak kecil kita diajarkan untuk saling mencintai, mencintai orang tua, kakak, adik, nenek, kakeq atau teman bermain kelereng didepan rumah. Beranjak remaja, cinta mulai tumbuh saat melihat teman bermain kelereng itu berubah menjadi remaja yang keren diRT kita 😀

Tumbuh nya “tunas” yang sebut saja namanya cinta (terutama pada lawan jenis) untuk pertama kalinya, kadang bikin ribet bagi sebagian orang. Gimana enggak? Setiap kali liat dia, mendadak darah mengalir lebih cepat, muka semerah stoberi dan tingkah aneh yang ga bisa dikendalikan, yang lebih ekstrim kelereng di jadikan cemilan (jangan di tiru).

Seinbox itu kan cinta? C-I-N-T-A hanya lima huruf,terdengar sederhana kan? Tapi sebenarnya datang dari mana cinta itu? Capcus kita liat dari beberapa sudut pandang di bawah ini :

Arti Cinta Menurut Ilmu Neurobiologi

Orang yang sedang jatuh cinta bisa mengalami mood swing (perubahan suasana hati yang relatif cepat). Kadang kita senang, lalu tiba-tiba berubah menjadi khawatir, bingung tapa alasan, susah tidur, jantung berdetak lebih cepat, mendadak enggak nafsu makan, dan biasanya seolah punya “dunia sendiri”.

Berdasarkan beberapa ciri-ciri yang muncul itulah, pakar neurobiologi merumuskan bahwa ketika dua orang sedang jatuh cinta rasa senang di otak mereka akan aktif. Aktivasi tersebut menyebabkan lepasnya beberapa hormon seperti dopamine, pheromones, dan serotoin. Hormon-hormon itulah yang secara langsung bertanggung jawab atas munculnya perasaan gembira, peningkatan detak jantung, kesulitan tidur dan hilangnya nafsu makan.

Sacara terperinci, inilah peran masing-masing hormon tersebut :

  • Dopamine. Hormon ini yang membuat orang yang sedang jatuh cinta terlihat lebih ceria. Biasanya ia akan sering tersenyum dan memikirkan hal yang indah-indah.
  • Pheromones. Hormon ini sama persis dengan hormon yang diproduksi oleh ratu lebah untuk mengenali lebah yang berasal dari kawananya. Artinya, ketika naksir seseorang, tubuh kita secara otomatis mengeluarkan aroma tertentu. Kalau orang yang kita taksir mereka cocok dengan aroma tersebut, maka cinta kita pun berbalas.
  • Hormon ini menimbulkan perasaan senang dan mood yang baik. Mengkonsumsi coklat dalam jumlah tertentu dapat memicu pelepasan hormon serotonin di otak.

Disamping ketiga hormon tersebut, ada beberapa hormon lain yang dipercaya juga berperan penting dalam proses cinta, yaitu :

  • Phenilethylamine (PEA). Hormon ini menyebabkan peningkatan suu tubuh, gula, tekanan darah, denyut jantung dan produksi keringat ditangan.
  • Hormon ini membuat seseorang merasa ingin dipeluk atau dicium oleh pasangannya. Hormon ini sangat berpengaruh dalam mempererat hubungan antara dua individu secara umum—tidak hanya antar cewek-cowok saja. Oxytocin juga ditemukan dalam hubungan antara ibu dan bayinya, serta anatar orang tua dan anaknya.
  • Hormon pemicu semangat ini mendorong aliran darah mengalir lebih cepat, sehingga tubuh terasa berenergi dan bahagia.

Arti Cinta Menurut Ilmu Antropologi

Kebutuhan untuk dicintai merupakan hal mendasar yang menurut Dr. Helen Fisher (profesor bidang kajian antrologi di Rutgers University,New York) harus dipenuhi dengan cara yang berbeda dengan kebutuhan dasar manusia lainnya (rasa lapar, haus, kehangatan dan kebutuhan untuk tidur). Pakar antropologi—yang meneliti sacara ekstensif tentang evolusi cinta—mengatakan bahwa cinta merupakan “fenomena alami”. Menurut teori dari Dr. Fisher, dikemukan bahwa gejolak cinta manusia yang meluap-luapkan tidak jauh berbeda dengan reaksi kimia yang memiliki “daya tahan” empat tahun saja, lalu hancur. Seperti halnya sebuah reaksi kimian, begitu hancur, wujudnya pun enggak akan kemballi seperti semula. Menurut Dr. Fisher, inilah yang menjadi salah satu penyebab maraknya kasus perceraian saat usia perkawinan mencapai empat tahun. Kalaupun masa empat tahun itu berhasil dilalui, kemunkinan besar itu berkat kejadiran anak.

Arti Cinta Menurut Ilmu Psikologi

Dalam dunia psikologi, cinta merupakan suatu hal yang masih abstrak untuk dipelajari. Salah seorang pakar psoikologi, Robert Sternberg berusaha menjabarkan cinta dalam konteks hubngan antara dua orang. Menurut stenberg, cinta adlah sebuah kisah yang ditulis oleh setiap orang. Kisah tersebut merefleksikan keperibadian, minat, dan perasaan seseorang terhadapat suatu hubungan. Kisah setiap orang berasal dari “skenario” yang sudah dikenalnya lebih dulu, entah itu dari orang tua, pengalaman, cerita dan sebagainya. Kisah ini biasanya memengaruhi sikap dan tindakan seseorang dalam sebuah hubungan.

Sementara menurut psikolog asal beijing, Diane Lie, meskipun urusan cinta dapat dijelaskan secara kimia (seperti pendapat Dr. Fisher), proses jatuh cinta itu tidak semata-mata hanya dipengaruhi oleh hormon dengan berbagai reaksi kimianya. Tidak selalu berarti kadar hormon yang berkurang menyebabkan kurangnya getaran cinta. Hormon memang punya pengaruh khusus, tapi tetap ada faktor lain yang ikut memengaruhi kadar cinta seseorang. Misalnya, dalam hal pernikahan, faktor sosial juga menjadi faktor penentu hubungan cinta seseorang.

Pada dasarnya, manusia memang merupakan mahluk yang paling kompleks. Jik areaksi kimia ini terjadi pada hewan, barulah teori rendahnya daya tahan hormon, terutama phenilethymine (yang hanya sanggup bertahan empat tahun) ini dapat dipercaya. Lie meyakini ada unsur lain yang kut berkontribusi dalam suatu hubungan cinta, seperti persahabatan dan kasih sayang. Kedua unsur tersebut pada akhirnya bisa mempertahankan keutuhan hubungan saat cinta (mungkin) mulai menipis—mungkin karena kejenuhan atau rutinitas—setelah beberapa waktu.

Tinggalkan Balasan