cinta yang salah
CINTA yang SALAH
Dalam sebuah penantian pasti ada harapan itulah yang dirasakan Divya saat ini, seorang gadis 17 tahun yang sedang menyelesaikan sekolahnya disekolah Madrasah atau yang lebih dikenal dengan pesantren. Divya mulai menjajaki sekolah madrasah semenjak dia SD sampai dengan sekarang, alasan dia sekolah disana karena orang tuanya yang menginginkannya menjadi seorang anak yang baik, tidak terpengaruh oleh pergaulan zaman sekarang yang semakin menjadi-jadi, hal itu pun dijalaninya diterimanya karena dia tahu keputusan orangtuanya merupakan suatu hal yang terbaik untuknya.
Layaknya kebiasaan anak Pesantren Divya sehari-hari menggunakan jubah besar bahkan dia memakai cadar, Divya sosok gadis yang tak mudah terpengaruh dengan orang lain, dia selalu teguh terhdap prinsipnya bagi dia semua yang dia jalani adalah hal yang menurut dia benar tak peduli apa yang dikatakan orang nanti tentang dirinya ”inilah prinsipku aku tak peduli dengan omongan orang lain yang menganggap kuper1 atau bahkan ketinggalan zaman.
Ujian nasional akan segara dilaksanakan Divya mulai menyibukkan dirinya dengan berkonsentrasi belajar dia berharap bisa lulus dengan nilai terbaik dan pastinya dia ingin melanjutkan study2 nya diperguruan tinggi Negeri. Detik-detik dan hari yang ditunggu pun tiba, dia sangat deg-degan menanti pengumuman tentang hasil kelulusannya, akhirnya acara pengumuman kelulusan pun dibacakan dengan perasaan tegang, bercampur gelisah Divya dan teman-temannya yang lain begitu sangat was-was menanti hasil usaha mereka selama 3 tahun, dan akhirnya diumumkan, Divya menjadi lulusan terbaik dengan bangga, sekaligus haru Divya meneteskan air mata bahagia. Divya memutuskan untuk kuliya disalah satu perguruan tinggi di kota Malang, dia mengambil jurusan pisikolog.
3 bulan kemudian……………
Saat hari pertama kuliya pun tiba, Divya mulai beradaptasi dengan lingkungan sekitar karena lingkungan perkuliahan sangat berbeda dengan lingkungan pesantren yang penuh dengan nilai religius dan bahkan tak pernah bertemu dengan lawan jenis seperti diperkuliahan kita bertemu dengan orang yang asing dengan berbagai macam karakter dan keanehan.
Suatu hari, Divya begitu ingin mengelilingi kampusnya dan tak sengaja Divya terpanah dengan sosok yang sedang memotret pemandangan sekitar kampus, sosok yang tinggi, putih, dan berisi. Divya merasakan sesuatu hal yang aneh dalam hatinya, apakah ini yang dinamakan cinta pandangan pertama.
Tak sengaja pria itu memalingkan pandangannya tepat kearah Divya sambil tersenyum, dengan sontak Divya pun salting dan membalas senyum pria itu. Lantas pria itu lansung beranjak pergi dan meninggalkan Divya yang sedang berdiri menatap tubuh laki-laki itu yang semakin menjauh dari pandangannya.
Divya kembali ke kos-kosannya namun pikirannya tentang sosok pria yang dilihatnya tadi tak kunjung sirna dari ingatannya, dia bahkan tak sempat berkenalan dan yang teringat dalam bayangannya hanyalah senyum indah yang begitu membuatnya merasa tertegun sepanjang malam didepan laptopnya dia pun menulis sebuah puisi indah sebagai pelampiasan rasa gembiranya itu.
IDAMANKU
Kau seperti matahari yang menyapaku di pagi itu
Bayangan tentangmu seakan tak ingin musnah dari ingatanku
Kau sosok yang indah, yang meluluhkan keteguhanku selama ini
Kau ibarat titipan tuhan untukku
Aku ingin menjadi bagian dalam hidupmu
Bagian yang halal dalam dirimu
Kau sosok IDAMANKU,
Berharap tuhan menuliskan namaku dan namamu
Dalam catatan CINTA yang suci & diridhoinya…
Lamunan Divya sirnah ketika Lifi teman sekamarnya tiba-tiba mengetuk pintu kamar, yang menghancurkan lamunannya. TOokkkk TOokkk TOOookkkk…..!!!!!!!!
“ Astga Lif Lif aku kira siapa, aku kaget tau!!!
Kata Divya lantas membuat Lifi tersenyum sendiri berasa telah berhasil membuat sahabatnya itu kaget setengah mati. Sebagai sahabat yang baik Lifi seakan bisa membaca gerak gerik Divya yang dari tadi tersenyum simpul seperti membayangkan sesuatu yang indah.
“Cieee ciee yang lagi senyum-senyum sendiri, ngebayangin apa sich??? Sambil mencolek sahabatnya itu.
“ Iihhh Lifi apa-apaan sich!!! Sambil tersenyum malu.
“Ceritain kita dong, masa’ sama sahabat sendiri main rahasia-rahasiaan” Uuuhh ga’ seruuu!!!
“Aku malu Lif, mau ceritainnya ke kamu, sebenarnya tadi pagi pas keliling kampus aku ga’ sengaja melihat seorang pria yang sedang asyik memotret pemandangan sekitar kampus kita, dan tiba-tiba dia membalikkan pandangan dan tersenyum kearahku” Aku ngerasa ada yang aneh Lif, aku aku aku ( dengan suara gugup )”
“EEeehhhmmm cieee ciee ada yang jatuh cinta nieee” pria itu pasti sosok yang sempurna sampai bisa meluluhkan hati sahabatku yang begitu kuat prinsipnya” dia pasti seorang photographer kampus kita”
“Eehhhmmmm Entahlah!!! Sambil tersenyum malu.
1 Minggu kemudian…..
Divya akhirnya tahu kalau laki-laki itu namanya Gufron dia seorang photographer kampus. Rasa kagumnya terhadap pria itu semakin besar, ia ingin mengenal sosok itu lebih dalam. Divya yang baru pertama kalinya jatuh cinta begitu berbunga-bunga. Hari itu tak sengaja dia berpapasan dengan pria itu dan mereka berkenalan satu sama lain sambil terus bercakap-cakap tentang kegiatan sehari mereka, saat itu juga Divya berfikir betapa bijaksananya lelaki ini.
Yang membuatnya semakin tenggelam dalam rasa cinta yang begitu besar.Sampai suatu hari iya tak sengaja melihat lelaki itu berjalan dengan seorang wanita, mereka tertawa lepas seakan-akan ada hal yang benar-benar membuat mereka bahagia.
Namun ada hal yang membuat Divya lebih-lebih terluka setelah melihat mereka bergandengan tangan seperti sepasang kekasih, selama ini Divya berfikir bahwa lelaki itu begitu teguh terhadap agama hingga dalam menjalin hubungan asmara pun dia tak mungkin sampai harus bergandengan tangan yang dalam islam itu tidak boleh selama mereka belum halal.
Hati Divya teriris, begitu hancur karena telah menganggap lelaki itu sosok yang benar-benar berpegang teguh terhadap ajaran islam. Dia kembali ke kostnya dengan wajah murung tak seperti biasanya, sahabatnya Lifi pun penasaran kenapa sahabatnya ini tiba-tiba terlihat murung dan sedih padahal baru beberapa hari dia melihat keceriaan yang begitu indah dari dalam jjiwa sahabatnya itu, rasa penasaran Lifi membuatnya bertanya kepada sahabatnya itu.
“ Div, koq sedih. Kamu kenapa??? Cerita sama aku!
Sambil memeluk sahabatnya itu Divya menceritakan semuanya dengan bergelinangan air mata, Lifi ikut sedih mendengar semuanya dan dia pun penasaran ingin mengetahui hal sebenarnya. Apakah benar kalau yang bergandengan dengan Gufron adalah pacarnya.
Setelah mencari tahu tenntang semuanya, Lifi mendapat informasi dari temannya yang kebetulan dia juga seoran photographer kampus sama denga Gufron, dan dia menceritakan semuanya kepada Lifi bahwa ternyata Gufron sudah memiliki seorang istri, mereka menikah beberapa bulan yang lalu bertepatan dengan penerimaan mahasiswa baru. Sontak Lifi kaget berarti selama ini sahabatnya telah mencintai pria yang sudah beristri, yang dalam islam itu dilarang.
Setelah pulang dari kampus dia lansung ingin menemui Divya dan menceritakan semuanya, bahwa Divya telah buruk sangka terhadap Gufron dan menceritakan bahwa gadis yang bersama Gufron itu adalah istrinya. Divya sangat kaget, ia meneteskan air mata dan berkata.
“ Astagfirullah betapa berdosanya aku yang telah mencintai suami orang lain, bahkan berharap dia menjadi imamku. Aku juga telah buruk sangka kepada laki-laki yang ahlaknya baik betapa berdosanya aku, YA ALLAH ampuni aku “.
Divya tak hentinya mengeluarkan air mata menyesali bahwa cintanya salah. Cinta yang tak sepantasnya ada dalam hatinya.