Feminis

Fiksi, Puisi

a

Sepagi ini kau bersolek molek dengan

debu putih menutupi lobang-lobang kecurigaan

dan rona merah di tepian bibir tipis menggoda

tapi kurang sempurna pada lirikan tak bernama

 

aku di sini

saat pandang kau layangkan jauh pada kincir-kincir angin

yang bersetubuh dengan hawa hingga melahirkan hujan

di bukit sunyi tempat tanah bertabur rindang beringin

menutupi bayangan bulan bila aku kesepian


Tinggalkan Balasan