Gendang Beleq VS Kecimol
Gendang beleq merupakan alat musik tradisional suku sasak yang dimainkan dengan cara ditabuh dan dimainkan secara berkelompok. Gendang belek biasa dimainkan bersamaan dengan alat musik lainnya seperti gong, terumpang, pencek dan seruling. Gendang beleq biasanya digunakan sebagai musik pengiring upacara-upacara adat seperti nyongkolan.
Akan tetapi perkembangannya saat ini, gendang beleq sudah jarang sekali terlihat digunakan dalam adat nyongkolan, alat musik tradisional sasak ini sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat Lombok, sebagian masyarakat Lombok lebih senang menanggap kecimol dari pada gendang beleq, karena tarif kecimol lebih murah dan lebih bervariatif. Kecimol merupakan kesenian cilokak modern Lombok yang menggabungkan antara musik tradisional dengan musik modern, kecimol ini juga yang menyebabkan mulai tergusurnya musik tradisional khas Lombok yaitu gendang belek.
Musik kecimol juga memiliki dampak negatif dan pergeseran nilai termasuk dalam tata caranya. Tidak jarang para anak muda bahkan anak kecil berjoget dengan sesukanya didepan kecimol, hal-hal seperti itu sangat mengurangi nilai-nilai dari prosesi nyongkolan tersebut, Selain itu juga menimbulkan kemacetan oleh remaja yang berjoget. Terkadang juga nyongkolan bisa menimbulkan aksi brutal dari para penjoget karena mereka dipengaruhi oleh minuman keras yang mereka minum sebelum berangkat nyongkol.
Untuk itu marilah sama-sama kita menjaga dan mempopulerkan kembali identitas musik tradisional kita khususnya bagi remaja sasak supaya identitas adat kita tidak tergeser oleh perkembangan zaman.