Harapan Sirna
banyak waktu sudah ku buang
sudah banyak juga tenagaku hilang
namun perhatiannya tak kunjung datang
haruskah kesabaranku kembali ku tuang ?
jika ku kembali memandang sikapnya
ada seberkas cinta yang dibawa
berteman hati yang juga ditawarkan
lalu, salahkah jika aku terus berharap dan menunggu ?
aku tlah lelah tertawa, namun dia tetap terdiam
tak ada hiburan baginya yang ku keluarkan
ku pandang lagi bibir dan raut wajahnya
hingga dia berlalu tanpa senyum dan sapa
ku mulai berfikir aku terlalu sibuk,
dengan ketidakmampuankuĀ menembus egonya
Andai saja dia mau tersenyum
sesaat saja di depan mataku
betapa harapan itu tak sekedar khayal
aku mulai terdiam, tak berbuat apa apa
dan kini kulihat dia mulai tertawa
tertawa pada sosok lain
yang lebih bisa menawarkan ceria
dan bisa membuat harapanku sirna….