Donat santapan pagi PBSID 2b UMMAT
Kuliah di pagi hari, adalah waku yang masih sangat sulit untuk dijadikan para mahasiswa menyediakan sarapan pagi. Apa lagi kalo dapat jam dosen yang seram, dan pake tanduk. Mendingan tinggalin sarapan daripada harus dapat omelan dari desen dan lebih parahnya,sudah ngak sarapan dan ngak di kasih kesempatan buat masuk, padahal sudah siap-siap dari kos untuk bertempur kok masih aja telat, kalo pembahasannya seperti ini dosennya yang terlalu rajin atau mahasiswanya yang emang dasarnya malas datang pagi.
Nah, dari masalah kecil ini ku punya inisiatif untuk membawa beberapa bentuk jajan pasar untuk didagangkan dalam kelas. Meskipun untungnya Cuma Rp.1000 dari 10 buah roti yang ku bawah, yah hitung-hitung nambah uang di celengan atau hanya sekedar membuat teman-teman jadi tidak mengeluh kelaparan.
Awalnya emang sedikit ragu membawanya, dan agak malu-malu, tapi ku dekatin salah satu temanku yang kebetulan, dia termasuk karib denganku. Ku menyuruhnya untuk membeli roti bawaanku, pas juga sih waktu itu, dia pengen beli jajan dan harus kelantai satu lagi untuk membeli. Kesempatanku terbuka untuk mempromosikan barang daganganku. Dan ternyata diam-diam mereka lagi menahan amarah kelaparan, hahahaha
Seribu, dua ribu, ku terima, hingga benar-benar habis. Wah, ngak nyangka, ini adalah awal yang membuatku sangat kaget dan tenunya semngatkupun tambah berkobar, ku tak pernah memikirkan keuntungan yang ada. Yang terpenting yang ku lakukan saat ini hanya sebatas hoby, dan cita-cita sebagai seorang owner tokoh roti dikemudian hari. Jadi kuharus belajar dari yang terkecil dulu.
Bukan itu saja, mereka malah minta untuk bawa lebih banyak, soalnya kadang ada yang benar-benar lapar dan membelinya hingg 3 buah roti dan yang lain mintanya lebih juga. Yah, akan ku bawa lagi.
Di samping jajan tentunya butuh minuman, tiap hari mereka selalu mau di kasih inum gratis dari minuman pribadi yang ku bawa setiap hari. Hingga ada yang member masukan untukku lagi, “sudahlah kau jualan air aja, kan kasihan airmu kita aja yang habisin tiap hari”
Bagiku ini hal yang baik untukku, tapi ku bingung bawanya, bagaimana rupaku nanti kekampus dengan membawa, jajan dan air minum mineral yang akan ku dagangkan di kelas. Bagi yang melihatku mungkin akan menertawakanku, tapi bagiku itulah perjuangan hidup yang harus ku lakukan. Untuk menciptakan kebahagiaan hidupku dimasa yang akan datang.