keseimbangan pertumbuhan manusia dan lingkungan

Keselarasan Manusia dan Lingkungan di Era Industrialisasi

Kesehatan

Lingkungan merupakan tempat berlangsungnya berbagai aktifitas kehidupan mahluk hidup. Baik itu manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan.

Antara manusia dengan lingkungan tidak dapat dipisahkan satu dengan lainya.

Hal ini terjadi karena manusia membutuhkan sumber daya alam yang diperoleh dari lingkungan sebagai bahan pemuas kebutuhan dan sebagai timbal baliknya, manusia juga yang menjaga keseimbagan lingkungan itu sendiri.

Lingkungan dikatakan seimbang apabila terjadi keseimbangan antara jumlah energy yang masuk dan keluar, bahan makanan atau bahan baku pemuas kebutuhan yang terbentuk dan yang digunakan, serta keseimbangan antara komponen abiotik dan biotiknya.

Sebaliknya, lingkungan dianggap tidak seimbang jika terjadi gangguan pada salah satu komponennya.

Berbicara tentang lingkungan, tidak terlepas dari istilah sistem lingkungan. Dalam system lingkungan terdapat dua daya yang sering kita kenal sebagai daya lenting dan daya dukung.

Daya lenting adalah kemampuan lingkungan untuk kembali pada keseimbangannya, sedangkan daya dukung adalah kemampuan lingkungan memberikan sumber daya kepada mahluk hidup secara normal.

Sederhananya , lingkungan memiliki kemampuan yang tidak terbatas dan pada titik tertentu akan kembali normal.

Hal ini tentunya tidak terlepas dari peran manusia itu sendiri untuk menjaga, merawat dan melestarikanya.

Seiring berjalanya waktu, ada hal yang sering dilupakan manusia sebagai penikmat sumber daya. Bertambahnya populasi manusia dapat mempengaruhi daya dukung lingkungan.

Untuk meningkatkan kesejahteraanya, manusia cenderung lepas kendali dan berlebihan dalam memanfaatkan sumber daya, baik itu berupa sandang, papan, perumahan dan lain sebagainya dalam bentuk eksploitasi.

Jika keadaan ini dilakukan secara terus-menerus, suatu saat akan melewati batas daya dukung lingkungan.

Sumber daya yang tersedia di alam sifatnya terbatas. Jika digunakan secara terus-menerus tanpa ada usaha pemulihan, tidak menutup kemungkinan sumber daya alam akan habis.

Keadaan ini akan menyebabkan permasalahan yang serius dan kerugian untuk manusia dan mahluk hidup lainya.

Tidak hanya itu, ancaman lain juga datang seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dengan di dirikanya perindustrian menuntut manusia untuk melakukan eksploitasi dalam jumlah yang besar, serta limbah industri yang dapat mencemari lingkungan itu sendiri.

Peningkatan limbah rumah tangga, dan bahan-bahan lain yang tidak alami yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan, seperti penggunaan peptisida dan insektisida.

Lingkungan membutuhkan waktu yang lama untuk pulih dari kerusakannya. Jika lingkungan rusak, maka akan semakin kecil kemampuan lingkungan untuk menyediakan sumber daya.

Jika pengelolaan lingkungan tidak dilakukan dengan baik, tidak menutup kemungkinan terjadinya era bsaru dalam kehidupan manusia.

Era dimana manusia tidak dapat menikmati lagi hal sedang dinikmati sekarang, seperti udara yang segar, air yang bersih, dan lain sebagainya.

Agar era tersebut tidak terjadi, setiap langkah dan tangan kita dapat meminimalisir dan mengurangi ancaman tersebut.

Hal tersebut dapat dimulai dari hal-hal kecil namun berdampak besar, seperti menanam pohon, membuang sampah pada tempatnya, tidak memotong pohon secara liat dan lain sebagainya.

Bagi para pelaku usaha tentunya bisa meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan dengan menemui Konsultan Amdal yang profesional.

Baca Juga: Selasih Seleguri ( Sariamin Ismail ) – Novelis Perempuan Pertama Indonesia


Tinggalkan Balasan