Loh Mahfuz
Kini tiba saatnya perhitungan
tentang desah dan resah:
nikmat dan kesedihan
yang telah ku titipkan pada dosa turunan adam
tentang ketiadaan menggenggam
atau kenyataan menerkam
Di atas meja bundar di taman
kumulai semua dari ketiadaan
dengan sehela napas dan hembusan angin
yang mengerang meruang diam diam. diam
memaksa tak bergerak
tak mengepak
Maka jadilah firman
kutancapkan sabda-sabda kehampaan
pada daratan janji dan lautan ingin
yang membusuk menusuk ingin ingin. dingin
memaksa tak berdiam
tak menyuram
kini tiba saatnya perhitungan
biar terang jadilah hitam
dan apa-apa yang putih biar saja memudar
karena hidup hanyalah bangkai
bercadar luka berdarah resah