LPG Langka, Warga Semakin Resah
LPG LANGKA,WARGA SEMAKIN RESAH
(08/01/2015) Sudah beberapa minggu belakangan ini khusunya daerah Merembu Kecamatan Labuapuapi Kabupaten Lombok Barat LPG semakin diburu-buru oleh warga bahkan hingga 50 kaleng bisa laku terjual per hari walau pemasaran semakin dinaikan penjual yang harga semula 19 ribu, 20 ribu rupiah bahkan saat ini menjadi 21 ribu rupiah warga tak takut membelinya terlebih lagi LPG adalah kebutuhan primer, kebutuhan pokok rumah tangga dan pada bulan Januari ini setiap daerah meperingati kelahiran Nabi besar Muhammad SAW banyak LPG yang dibutuhkan utuk memasaka hidangan yang akan disugguhkan kapada tamu undangan. Penjualpun sering kali kewalahan melayani pembeli yang berdatangan setiap waktu entah membeli borongan atau perbiji dan kerap kali pembeli dibuat kecewa ketika membeli LPG karna tidak ada setok atau tidak kebagian LPG, banyak warga yang datang membeli mengeluh entah itu tentang nasi yang baru stengah matang lalu kompor mati, belum pernah masak hingga dua hari karna tak dapat kebagian LPG bahkan salah satu pembeli mengukapkan “ saya akan turunkan Jokowi karna membuat LPG langka dan mahal” unkap salah seorang pembeli LPG. Permaslahan pada saat ini bukanlah terletak pada Jokowi yang menjabat menjadi presiden namun karna stok LPG yang semakin langka yang membuat LPG mahal, bahhkan jika Jokowi diturunkan bukan semudah menurunkan bendera dari tiangnya. “ kita sebagai penjual yang megambil dari agennyapun mendapat jatah bagian LPG, Cuma 2 kali dalam seminggu dapat kebagian LPG itupun tak lebih dari 100 kaleng LPG, saya sebagai penjual LPG kasiahan melihat warga saya yang datang membeli tapi tidak kebagian, apalagi ibu-ibu yang masak buat anak sama suaminya keliling cari LPG, saya yang menjual LPG rela tidak mnyisakan buat diri sediri demi memberi pembeli karna saya kasihan, makanya saya berusaha irit juga pake LPG, kalo bisa saya inginya menyetok satu teruk dirumah saya supaya semua dapat kebagian, tapi apalah daya bukan kita saja yang butuh tapi desa-desa lain juga butuh”. Ujar Bu Lazimah penjual gas didesa Merembu Timur Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat.
Disaat LPG melambung tinggi minyak tanah turun harga diperkirakan minyak tanah 1 liter seharga 2500 rupiah yang dulunya 8000 rupiah, namun banyak warga sudah beralih menggunakan LPG,utuk berpindah lagi menggunakan kompor dan minyak tanah mungkin sia-sia karna sudah membeli kompor GAS beserta kaleng GAS yang lumayan merogoh kantong rumah tangga, warga hanya cukup bersabar utuk menati kedatangan LPG.