MAHASISWA PBSID (Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah) Memenangkan Persaingan Zaman
Pendididkan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah merupakan proses pembelajaran formal yang dilaksanakan secara sistematis untuk menunjang kemampuan dan keterampilan komunikasi serta hubungan antar masyarakat dan mahasiswa dalam dunia pendidikan demi memperrsatu bangsa dan Negara.
Pembelajaran ini perlu di perhatikan dan dikembangkan mahasiswa baik melalui sosialisasi, strategi dan pemanfaatan peluang yang ada sehingga mempermudah pencapian tujuan dalam penggunaan bahasa, sastra Indonesia dan daerah berkembang secara menyeluruh. Mahasiswa dapat mengenal PBSID dalam proses pembelajaran secara formal. Namun dapat menggunakan bahasa dengan baik dan benar pula secara non-formal. Sehingga dibutuhkan strategi dan memanfatkan peluang meski terdapat tantangan dalam mengembangkan pembahasaan di Indonesia.
Strategi mahasiswa dalam Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah adalah dengan mengembangkan sikap dan etika pendidik dan peseta didik dimulai sejak dimulainya pembelajaran bahasa Indonesia sedini mungkin sehingga ketika ditingkat perguruan tinggi sudah mampu menyelsaikan tantangan dan permasalahan-permasalahan kebahasaan di Indonesia serta mampu menciptakan sinergi yang baik untuk Negara dan bangsa ini melalui bahasa Indonesia.
Pencapain mahasiswa melalui Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah seperti halnya dalam bidang jurnalistik, bidang ahli, penerjemah, sastrawan, penulis dan bidang pengajaran (Guru dan Dosen). Hal ini merupakan keberhasilan Bahasa Indonesia.
Peluang mahasiswa PBSID sangatlah baik dalam Bidang Jurnalistik adalah bidang yang membuka kesempatan kerja bagi para mahasiswa lulusan Sastra. Sederhana saja: seorang lulusan jurusan Sastra biasanya menguasai tata bahasa dengan baik dan sensitivitas berbahasa yang tinggi. Kemampuan-kemampuan ini memudahkan mereka untuk bekerja di industri media. Selain posisi sebagai wartawan atau editor, mahasiswa Sastra umumnya juga memiliki kemampuan bahasa verbal yang baik. Jadi, mereka punya potensi untuk melaksanakan tugas sebagai reporter (peliput) atau pembawa berita, baik TV maupun radio.
Selanjutnya dibidang Tenaga Pengajar (Guru atau Dosen Bahasa) biasanya juga diburu lulusan Sastra. Satu catatan: saat ini, instansi-instansi pendidikan negeri hanya membuka lowongan bagi Sarjana Pendidikan Bahasa, sedangkan lowongan untuk Sarjana Sastra biasanya terbuka di instansi swasta. Penulis atau Sastrawan profesi yang bisa dibilang pekerjaan inilah yang dianggap oleh public paling sesuai untuk lulusan Sastra. Di bidang ini, kamu bisa jadi penyair, cerpenis, prosais, novelis, hingga kritikus atau esais.
Maka cukup jelaslah bahwa Mahasiswa Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah sudah layaknya untuk memenangkan persaingan zaman, hal ini mengingat bahwa masalah kebahasaan di Indonesia sangat rumit. Di Indonesia terdapat lebih dari 728 bahasa daerah. Bahasa-bahasa daerah itu hidup dan berkembang serta dipergunakan dengan setia oleh penuturnya.