Makam Sampar, situs sejarah pinggir kota sumbawa besar yang terlupakan dan dilupakan anak muda

Budaya & Folklor, Opini

sumbawa2

Jika kita menanyakan pada anak muda (SMP/SMA) di kota sumbawa besar “dimanakah letak Monas ?”, pasti sebagian besar akan menjawab “di jakarta”. Jika kita bertanya kembali kepada anak muda khususnya yang perempuan “siapa saja yang menjadi anggota dari super junior ?” pasti mereka akan menjawab semua nama nama anggotanya sampai golongan darahnya, tempat tanggal lahirnya dan bahkan sekarang dia ada dimana pun mereka tahu. Namun jika mereka ditanya “di manakah MAKAM SAMPAR ?” saya yakin pasti 0,0001 % saja yang bisa menjawab. Dan satu halnya yang lebih miris lagi adalah tidak adanya pengembangan, informasi atau cerita yang bisa dibagi atau setidaknya dimasukan ke dalam pelajaran muatan lokal sehingga situs sejarah yang berada di kabupaten sumbawa tetap ada dan dijaga sampai generasi selanjutnya.

Sungguh miris memang jika kita lihat ilustrasi di atas. Hal ini memang terjadi di Kabupaten Sumbawa Besar. Tanah intan bulaeng yang sungguh kaya akan pertanian dan ternaknya, namun anak mudanya melupakan sejarah kabupatennya sendiri.

Menurut saya, informasi tentang situs sejarah seperti makan sampar lebih baik dimasukan ke dalam pelajaran muatan lokal dan alangkal lebih baiknya dimasukan ke dalam pelajaran sejarah, karena selain mengetahui informasi, anak muda khususnya pelajar SMP dan SMA akan mempelajarai tentang situs sejara yang ada di sekitar kabupaten sumbawa. Dibawah ini, saya akan sedikit menjelaskan tentang makam sampar.

Makam sampar terletak tidak jauh dari kota Sumbawa besar, sekitar 1 km arah timur Dalam loka. Dengan mendaki bukit setinggi 100 m dari Ai-Awak maupun Keban-Lapan kelurahan seketeng, Sumbawa Besar, kita akan langsung tiba di depan gerbang lokasi perkuburan Makam Sampar.Situs ini disebut Makam Sampar, karena terletak di atas sampar (daratan di atas bukit). Sengaja di tempatkan di atas bukit mengikuti tradisi para leluhur yang biasanya membuat Makam / perkuburan di atas bukit. Agak berbeda dengan makam-makam disekitarnya karena dimakam sampar ini merupakan kuburan para raja Sumbawa terdahulu bersama ahli kerabatnya.Meskipun lokasinya diatas bukit, namun tidaklah lebih tinggi dari makam-makam rakyat biasa di sekitarnya. Dan bahkan masih ada makam-makam  rakyat biasa yang berada lebih tinggi dari makam sampar itu sendiri.

Makam Sampar dikelilingi oleh batu-batu yang disusun sedemkian rupa seperti tembok setinggi 1 m yang membatasinya dengan kuburan masyarakat biasa.Siapa nama-nama raja Sumbawa yang dikuburkan di makam sampar tidak dapat ditunjukkan  dengan pasti karena tidak ada tanda-tanda khusus yang dicantumkan pada tiap kuburan. Hal ini terjadi dengan alasan bahwa islam tidak memperkenankan pengkultusan terhadap kuburan. Sekarang ini disebelah timur Makam Sampar telah dibangun perumahan Bukit Permai, sehingga makin mudah kita mengunjungi Makam Sampar. Untuk mengunjungi kita dapat dipandu oleh juru Peliharanya Ahmad Yani yang tinggal di Keban Lapan Seketeng Sumbawa.

Di sekitar makam tersebut, terdapat sebuah sumur yang dijadikan pemandian raja jaman dahulu dan hingga sekarang masih digunakan untuk memandikan calon raja, sebelum calon raja sumbawa tersebut dilantik dan menjadi raja sah pada tahun 2012 yang lalu. Hal ini dipercaya sebagai salah satu cara untuk meminta izin terhadap arwah raja-raja yang tedahulu.


Tinggalkan Balasan