Menggerinjal di Atas Bantal
Ini hujan apa musik metal
Malam-malam begini meraung brutal
kucoba sandarkan kepala di ujung bantal
Di atas alas menggerinjal
Ingin kuendapkan kantuk yang fatal
Mengatup kelopak selalu gagal
Mataku memicing sampai pegal
Membuat bulu mataku jadi ikal
Pikiran entah ke mana jauh terpental
Kurasa jagaku akan total
Asa mimpi indah pun batal
Ah, sungguh kesal
Mengapa rasa jadi binal
Napas pun ikut-ikutan tersengal
Karena hasrat yang tersumpal
Ini nyata yang aktual
Tiada guna timbul sesal
Ini coretan jua hanya asal
Tiada indah dimakna bengal
………. sebal
Tiada kata lagi sanggup terpintal
Sia-sia kugaruk punggung yang tak gatal
Aduh! Tiba-tiba perutku mual
Lari-lari kuraih sandal
Jangkrik!!! Kakiku tersandung kecoak yang terpingkal
Terlentang sembari kakinya kayal-kayal
Sampai tak sadar dihadang aral
Ups! Sorry… terinjak si kecoak hingga ajal
Ah, sudahlah, barangkali itu memang dia punya sial
Semua gara-gara AL
……….al
……….al
Cukup sudah, boleh dibilang final
Tlah habis semua AL…
“Masyhal“, eh salah, “Masyhar“
Dasan Agung Baru, 200312
00.43 WITA
(http://mochammad4s.wordpress.com, 21 Maret 2012)