menunggu 1

Menunggu

Fiksi, Puisi

menunggu

 

Ku menunggu dan terus menunggu hingga langit tidak berwarna

Awan hitam selalu membawaku mati hingga tidak sanggup untuk bergerak

Warna pelangi seakan-akan terus memudar sampai ku tidak mampu melihat

Angin yang berhembus terus membisikkan suara yang aneh

Burung-burung terus berkicau memandangi diriku yang tidak berdaya

Semut-semut kecil yang berbaris tidak mampu ku injak

Tangan-tangan kebebasan sangat sulit ku raih

Yang ada hanyalah rantai-rantai terus mengikatku

Tubuhku yang kaku tidak mampu ku gerakkan dengan langkahku

Gerimis-gerimis terus membasahiku hingga basah kuyup

Payungku tidak mampu menahan gerimis-gerimis yang semakin besar

Kedinginan terus ku dapatkan tiada hentinya

Mengapa pelangiku belum bercahaya

Sampai kapan burung-burung terus berkicau

Apakah aku harus menunggu sampai langitku tidak berwarna

Aku ingin awanku kembali berwarna putih

Karena awan hitam akan terus membawaku mati

 

 

Mataram, 03 Oktober 2013


Tinggalkan Balasan