Menunggu
Ku menunggu dan terus menunggu hingga langit tidak berwarna
Awan hitam selalu membawaku mati hingga tidak sanggup untuk bergerak
Warna pelangi seakan-akan terus memudar sampai ku tidak mampu melihat
Angin yang berhembus terus membisikkan suara yang aneh
Burung-burung terus berkicau memandangi diriku yang tidak berdaya
Semut-semut kecil yang berbaris tidak mampu ku injak
Tangan-tangan kebebasan sangat sulit ku raih
Yang ada hanyalah rantai-rantai terus mengikatku
Tubuhku yang kaku tidak mampu ku gerakkan dengan langkahku
Gerimis-gerimis terus membasahiku hingga basah kuyup
Payungku tidak mampu menahan gerimis-gerimis yang semakin besar
Kedinginan terus ku dapatkan tiada hentinya
Mengapa pelangiku belum bercahaya
Sampai kapan burung-burung terus berkicau
Apakah aku harus menunggu sampai langitku tidak berwarna
Aku ingin awanku kembali berwarna putih
Karena awan hitam akan terus membawaku mati
Mataram, 03 Oktober 2013