logo website tulismenulis.com header 2
Edit Content

Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Budaya Mobok Balang (Menangkap Belalang) Masyarakat Sasak

Budaya Mobok Balang (Menangkap Belalang) Masyarakat Sasak

Musim Hujan yang mengguyur sepanjang bulan Desember hingga mei 2015 mengilhami petani untuk terus berkiprah mendorong laju pertumbuhan ekonomi di bidang pangan, program pemerintah menciptakan lapangan pekerjaan dengan program lumbung pangan nasional di daerah sumbawa dan lombok dengan komoditi padi dan jagung, menjadi idola bagi para pekerja keras bernama petani,
Lahan persawahan yang membentang sepanjang wilayah perdesaan menjadi ladang paling meransang bagi pecinta Mobok Balang, mobok Balang memiliki arti yang sangat tradisonal, mobok artinya mencari dengan menggunakan lampu templek atau lampu minyak, dan balang adalah sebutan bagi belalang yang terdapat di areal persawahan yang sudah di tanami padi.

Mobok Balang biasanya di lakukan malam hari, semenjak matahari tenggelam hingga hampir sepertiga pertama sepanjang malam, mobok balang mengalami perubahan seiring laju pertumbuhan zaman mulai dari menggunakan lampu minyak hingga menggunakan lampu batri dengan elektronik yang mahal,
Hasil mobok balang sebenarnya tidak hanya belalang, namun ada juga jenis binatang-binatang lain seperti kenango dan lain-lain, hasil mobok kemudian di masak dan diolah menjadi sayur atau teman minum kopi dengan cara di goreng renyah, di jamin enak.

Mobok balang bagi masyarakat sasak adalah tradisi turun menurun, yang terus dilakukan dari generasi ke generasi hingga sekarang, beberapa keuntungan yang di peroleh masyarakat selain sebagai sarana menyalurkan hobby dan mengisi waktu luang ialah mengurangi jumlah populasi belalang yang menjadi hama di tanaman.

Dari Sebut saja salahudin warga Desa di kecamtan sakra barat ini mengaku mendapatkan hasil yang cukup lumayan secara pinansial terkait dengan belalang hasil tangkapannya, menurutnya dalam durasi kurang dari 120 menit dia bisa memperoleh belalang dengan berat sekitar dua kilo yang sudah bersih tinggal diolah dan tampa bercampur dengan binatang lainnya, bila di kalkulasi dengan jumlah harga yang di pasar sekitar 20-30 ribu ungakpnya puas,
(Abu ikbal)

Tinggalkan Balasan