Penanti Pelita
Termenung menatap langit
Dalam asa yang terus menghantui
Bibir brgulat dalam manis senyum
Malam pekat menghiasi
Raga bernyawa menerobos pekatnya malam
Mengusik dingin alam raya
menembus pori-pori
menusuk hingga menangkap dalam jiwa
Tidak kah engkau tahu wahai pencinta
Jiwa beku salju air mata
Meski bibir merekah senyum
semua hanya tipu belaka
Dalam pekat malam
diri mengayun kaki mencari
mencari gmerlap hati
mencari gemerlp jiwa
Namun semua tak terlampaui
Karna kau wahai pencinta
Tak beri sedikit peita
Tak kah kau tau wahai pencinta?
Diri meraba dalam cahaya
Mencari pelita jiwa
Sudi kah kau wahai pencinta
Curahkan secuil pengobat asa
Curahkan secuil lentera pelita
Curahkan secuil oase
untuk jiwa yang telah mati
Wahai pencinta
Dalam pekat malam
Diri terpatungmenanti
menanti pelita menerangi kembali
jiwa yang mati