PORAK
PORAK
Dalam angan tersimpan asa
terlukiskan pada raut wajah seorang ibu
yang selalu sendiri dalam penantian
akan sesosok suami yang telah berubah
menjadi ahli dunia
Suara serta merta anak-anak
yang memanggil ayahnya pulang
dari ilusi dan bayang-bayang
keelokan lekuk tubuh sang pelacur
ratapan air yang jatuh dari pelupuk mata
terbias dalam kalutnya rumah tangga
yang sekarang menjadi hampa
tanpa hadirnya seorang ayah
masa depan, impian dan harapan
menjadi porak seperti petir yang menghantam
busur panah yang tiba-tiba menancap
bom waktu yang meledak
seketika membuat jantung berhenti berdetak
Tidakkah kau tau betapa sakitnya kami
suara adzan kau perdengarkan
kerudung putih selalu kau selipkan
kitab suci kau berikan
tapi kini semua menjadi porak
benar-benar porak
Wahai kau imam keluarga
berdirilah diantara tengah-tengah
tenangkan jiwa, resapi makna
betapa kalutnya rasa
rasa cemburu
rasa sedih
rasa bimbang
rasa kebencian
menyatu dalam sanubari darah dagingmu
MATARAM, 21 NOVEMBER 2014