Penantian #puisi
Senja malam mulai tiba Aku masih tetap diam termenung didepan pintu Menunggu kepulanganmu yang entah kapan akan pulang Aku tak peduli bagaimana aku sekarang Aku masih tetap termenung disini Jalang
Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Kumpulan puisi | Belajar menulis puisi
Senja malam mulai tiba Aku masih tetap diam termenung didepan pintu Menunggu kepulanganmu yang entah kapan akan pulang Aku tak peduli bagaimana aku sekarang Aku masih tetap termenung disini Jalang
Mendungnya awan di atas seolah-olah turunnya hujan menghapus jejak-jejak sang yang tak pantas hidup di dunia ini Hari ini akan aku tuliskan bahwa batinku menderita
RINTIHAN HATIKU Di dalam rembulan malam terlukis wajahmu selalu aku rindu dan terbayang dan hatiku selalu terpukul Aku tersiksa karena dirimu dan tak mengganggap aku ada ingin ku melepas dan
Malam yang ditemani dengan bunyi jangkrik Seolah menunggu penantian yang tak pasti Berharap yang tak pernah terjadi Merenungi yang tak kunjung jua muncul Serasa dunia ini hitam seluruhnya Memanggil
seorang penyair yang tak ingin disebutkan namanya itu, berkata “akan ada orang gila yang menjadi nabi, kiamat jatuh di tahun kera, dan bla-bla-bla…” sebagai guru agama, aku paham betul jauh
Aku berkata pada diriku sendiri, jangan jatuh cinta lagi Tetapi tiap nafasku memanggilmu Bisakah aku menahannya? Bisakah aku membiarkannya mengalir? Kenapa sekarang? Apakah aku sedih? Apakah aku tertekan? Tolong jangan
cintai sahabatmu selagi masih ada disampingmu
Kabut adalah makna tersendiri untuk sosokku .. Karena kabut semesta tak nampak sempurna Suram, redup, kabur di pandang .. Namun jika di rasa memang dingin dan membawa kesejukan .. Ketika kabut itu menghilang ada cahaya pagi yang menghias semesta .. Semesta terlihat begitu indah .. Dan dalam hidup liku masalah selalu datang, namun setelah masalah ada bahagia yang menanti .. Jadi jangan hanya melihat kabut, namun rasakanlah kesejukannya .. Jangan hanya meratapi masalah .. Namun selesaikanlah sampai kau menemukan jalan keluarnya .. By : Neny Ghibran A
Hujan malam ini masih saja menawarkan kesejukan temaram malam mengikatku dalam pekat sunyi, tak satu pun ingin berucap kata Hening, entahlah mengapa hatiku merasakan hening Ku tahu, malam ini semesta
awal kita bertemu kau dengar curahanku ku pun dengar curahan kau hari demi hari kita lewati bersama tak disangka hadirlah butiran cinta awalnya hanya cinta biasa bagaikan sahabat saja bulan
Hari-Hari yang dulu sepi, kini menjadi berarti Hati yang dulu sendiri, kini ada yang menemani Kesedihan yang kualami, kini telah terobati Setelah engkau datang menghampiri. Sahabat Canda tawa
‘Ku terbangun dari mimpi Tertawa sekejap berhenti Tersudut dalam sepi Seperti ujung pedang membelah hati ‘Ku buka lentera hati dalam cinta yang berapi-api Api cinta yang membakar hati
awal mata membidik ke arahmu yang disana aku tak merasakan apa-apa nan hanya sekedar kagum semata maafkan aku karna berani mencuri pandang padamu rasa penasaranku akan dirimu membuatku selalu mencari-cari
Ku Ingin Tahu Siapa Dia yang memikat hatiEntah bagaimana caranyaAku bisa tergodaKu curi-curi waktukuTuk mengusik hatinya Banyak cara kucobaDemi untuk mendapatkan hatinyaMungkin kau tahuTuk mendapatkan nyaTuhan tolonglah akuIngin kumenangkan hatinya
Terbitnya cinta seperti matahari… Memberi warna, rasa, cahaya dan semangat. Menelusuri tiap aliran darah, dan berhenti d titik keberadaannya. Kadang diri tertipu dari mana muncul perasaan seperti itu. Hari ini
Sepi ini menerkam semua rasaku Sampai aku terhanyut dalam kejenuhannya Ku harap ramai akan datang Entah ramai hujan atau ramai kejutan Seorang diri menunggu penjemput hati Ku tanya. Kapan itu
Kutapakkan kakiku di sela-sela matahari yang kan terbenam Kupegang tanganmu Kutarik hingga langkahmu sejajar dengan langkahku Kulihat wajahmu yang tetiba dihiasi senyuman Kutertegun, hingga hempasan ombak menyadarkanku Kau tertawa Dan
Kelam… Gelap mencekam malam kian menerkam derai ombak menerjang hamparan badai terus menghantam Tenggelam aku… Tenggelam ke jurang yang dalam Kau yang ber-Takhta… Terdiam menatap luka Tak sedikitpun bayang angan
CAHAYAKUDi kegelapanKau datang menjadi lilinUntuk menerangikuKau membukakan matakuDan memperlihatkanku akan keindahan itukasih sayangmuLaksana air mengalirMenyuarakan kegemercikan nan sahduDan merduKau tiupkan cinta di telingakuMengalir didarahku hingga berhentiTepat dijantung hatikuBersemayam damai nan
Hari hanya berganti dan bumi hanya berputar Ku ingin seperti mereka yang terus mengikuti arah perkembangan Tapi aku tidak bisa Mereka terlalu tangguh untuk ditantang Sedangkan aku hanyalah insan yang
Friday end Feb 09 27 Juni 2015 pukul 22:20 Ingin sekali Ku gurat nadi yang mengalirkan darah kehidupanku Aku ingin tahu … masihkah ia merah mungkin dia telah Hitam
Sepi mencekam Malam bertambah kelam Seorang diri berjalan Menyusuri kegelapan Nyanyian burung hantu Terdengar pilu Menyemarakkan kegundahan hatiku Kemanakah kaki ini akan melangkah? Sepi Hening…. tak ada jawaban
TuhankuAku percaya langit tak selalu gelapAku percaya mentariTak selalu membakar kulit yang tipis,Keringat bercucuran TuhankuKadang aku ingin menyerahDimana mataku penuhDengan kegelapanTak tahu arah danBagaimana langkah harus ku tempuh,Kau tahu pasti
kau hadir dihidupkumemberikanku sebuah warna baruaku dan kau menjadi satudalam sebuah perbedaan yang tak menentu kau hadir memberi banyak warnayang dulunya yg ku tahu hanya warna hitam dan putihkini aku
Pangkat (oleh fikriadin) Oh pangkat Janji yang begitu memikat Penuh dengan nikmat Membuat semua orang selalu terpikat Aku,kamu, dia, bisa melihat Semua itu dengat mata yang sehat Akan penuh dengan
Di atas hitam menyala gemerlap kelip Tak terhitung bagai butiran pasir Kau dan aku tetap berada di bawahnya Bersama menghayal dan menaruh mimpi Bagai judi
bunyinya nyaringberiring berdentingting ting ting ting ting ting tingwanginya wangimenusuk lagipagi pagi pagi pagi pa gibukan siapa tapi terlupatersesatsaat adam memetik dosa untuk hawaaku di bumi berdiri kebingunganmerindu tahu mengutuklagu
AWALNYA AKU DAN KAMU ADALAH KITA! NAMUN KINI KITA TELAH BUKAN KITA TETAPI SIAPA DAN SIAPA AKU BUKAN LAGI KAMU, KAMU BUKAN LAGI AKU! HA HA HA …… KINI AKU
warna jingga tergambar jelas di langit senja tiba-tiba petang datang membawa duka tangisan malam penghantar luka semua bersatu dalam do’a aku merenung sendiri meratapi kepedihan hati ternyata aku di tinggal