Raka dan Natasha #cerpen
Di suatu daerah yang berada di kawasan Bogor hiduplah seorang anak SMA yang memiliki kepribadian baik dan humoris serta memiliki wajah rupawan. Dia adalah Raka. Raka salah satu siswa populer atau siswa terkenal di sekolahnya dan membuat para siswa cewek tergila – gila olehnya. Raka duduk bangku kelas XI IPA A. Selama bersekolah Raka tidak pernah pacaran atau punya pacar, walau banyak cewek yang suka dengan Raka, tapi Raka selalu menolak permintaan si cewek untuk jadi pacaranya.
Tapi saat suatu ketika, saat Raka melihat seorang gadis yang berasal dari XI IPA B, Raka mulai tertarik dan ingin mencoba mendekatinya. Gadis itu adalah gadis yang tidak populer di sekolah alias gadis cupu. Gadis itu bernama Natasha. Natasha memiliki wajah manis, mata yang bercahaya, rambut agak pirang, hidung sedikit pesek dan berkacamata. Dari gayanya Natasha, bisa dilihat kalo Natasha itu anak baik – baik dan anak rumahan.
Saat itu Natasha sedang berjalan di lorong kelas dan melewati Raka yang sedang asik duduk di depan kelas. Raka yang melihat Natasha lewat langsung memanggil Natasha “Natasha….”. Natasha menengok dengan muka yang terheran. Natasha berhenti, sementara Raka mendekati Natasha. Natasha yang merasa kebingungan kemudian bertanya “Maaf, lu manggil gua?” tanya Natasha dengan polosnya
“Kenalin dulu nama gua Raka.” menjulurkan tangan ke arah Natasha
“Gua Natasha.” jawab Natasha dengan muka kebingungan
“Emmm… Gini, Nat. Gua boleh minta nomor telpon lu gak?” tanya Raka dengan muka penuh harap
“Emmm… Kalo boleh tau, buat apa ya?”
“Sekedar kenal aja dan bisa deket sama lu.”
“Yaudah nih, 087888881111.”
“Makasih, Nat.”
“Yaudah gua balik ke kelas dulu yah.”
“Iya, iya. Maaf ganggu ya.”
“Enggak apa – apa kok.”
Natasha pergi masuk ke kelasnya. Raka balik lagi ke temen – temennya dengan muka yang penuh kegirangan. Malamnya Raka SMS Natasha. Dan mereka terus SMS-an di tiap malamnya.
Raka sudah sangat dekat Natasha dan dia membulatkan tekad untuk nembak Natasha di kelasnya didepan teman – temannya. Pagi harinya Raka berangkat seperti biasa menuju sekolahnya. Dan di perjalanan menuju sekolah dia sibuk mencari bunga untuk Natasha. Sampai di sekolah Raka langsung masuk ke kelasnya dan mengikuti pelajaran seperti biasa. Dan saat istirahat, waktunya Raka menjalankan misinya yaitu nembak Natasha di depan teman – temannya dengan setangkai bunga. Raka berjalan di damping teman – temannya menuju kelasnya Natasha. Raka masuk dan membuat kaget seisi kelas dengan kehadirannya. Cewek – cewek yang ada dikelas tersebut mulai genit kepada Raka, sementara Natasha sibuk baca buku sambil denger music dengan headsetnya. Raka mulai berjalan menuju bangku Natasha. Ketika sampai di banguk Natasha, Raka menowel tangan Natasha. Natasha langsung melihat ke Raka dan berkata “Eh, Raka. Ada apa, Rak?”
“Emm… Gini, Nat.”
“Ada apa sih, Rak?” tanya Natasha dengan muka kebingungan
“Nat, gua suka sama lu. Lu mau gak jadi pacar gua.” kata sambil memberika setangkai bunga
Muka Natasha langsung menjadi pucat dan kebingungan. Isi kelas XI IPA B langsung melihat ke araha Raka dan Natasha. Para cewek yang ada di kelas tersebut memasang muka seperti tidak ikhlas kalau Raka nembak Natasha. Natasha mencoba memberanikan diri untuk menjawab pertanyaan Raka “Emmm… Ya. Gua mau jadi pacar lu, Rak.”
“Serius, Nat?”
“Serius, Rak.”
Raka tersenyum dan kegirangan karena perasaannya terbalas oleh Natasha. Hal itu jauh berbeda dengan muka para cewek yang ada di kelas itu, cewek – cewek malah memasang muka yang enggak enak dilihat.
Kejadian Raka nembak Natasha langsung menjadi Hot Topic, karena seorang siswa terkenal bisa suka dengan siswi cupu. Natasha yang saat ini statusnya pacarnya Raka mendapat intimidasi dari teman kelasnya atau bahkan satu sekolah untuk putusin si Raka. Bahkan Natasha di kelas hanya memiliki satu teman saja. Natasha yang tidak kuat dibegitukan oleh teman kelasnya dan satu sekolah langsung dia curhat ke Raka. Dia nelpon Raka di suatu malam “Raka…” kata Natasha dengan suara bersedih
“Kenapa, Nat. Kok kamu keliatan sedih sih?”
“Aku udah enggak kuat terus di bully oleh satu sekolah, karena aku berpacaran dengan kamu.”
“Jadi masalahnya itu. Udah jangan dipikirin. This love both of us . To hell with what people are saying about our love . The important thing is I still love you.” jawab gua
“Yaudah kalo begitu, bye, my honey Raka.”
“Bye, my sweety Natasha.”
Setelah Natasha curhat, Raka tertidur dengan memikirkan bagaimana keadaan Natasha jika terus seperti itu. Raka berkata pada hatinya “Gua harus ambil tindakan agar Natasha enggak di bully terus, tapi gua harus apa?”. Raka tertidur dengan sebuah pertanyaan yang masih belum bisa terjawab.
Pagi harinya Raka bangun dari tidurnya dan seperti biasa di berangkat ke sekolah dengan sedikit rasa cemas tentang Natasha. Sampai di sekolah dia langsung masuk ke kelas dan mengikuti pelajaran seperti biasa. Bel istirahat berbunyi, Raka keluar dari kelasnya dan berjalan menuju kelasnya Natasha untuk melihat keadaan Natasha. Raka ngintip di jendela. Ternyata Natasha sedang dikerumuni oleh cewek – cewek dan sedang dimaki – maki. Tapi Natasha hanya bisa diam dan terus baca buku sambil mendengarkan music di headsetnya. Cewek yang maki – maki Natasha kesal karena makiannya tidak di dengar oleh Natasha, ia langsung cabut headset dari telingan Natasha kemudian ia lempar, terus buku yang sedang dibaca Natasha diambil dan dilempar ke pojok kelas. Natasha yang dibegitukan hanya melihat ke cewek – cewek yang sedang ngebully-nya dengan muka polos dan seakan tidak tahu. Kemudian dia berkata “Kenapa sih kalian terus ganggu gua? Emang gua salah apa sih sama kalian sampe kalian bisa sebenci itu sama gua?”
Salah satu cewek menjawab “Gua benci banget sama lu. Lu tuh busuk. Beraninya lu nikung gua untuk dapetin si Raka.”
“Lu make pelet apa sh. Kok bisa si Raka mau jadian sama lu.”
Natasha yang dibegitukan langsung nunduk dan menitihkan air mata. Raka yang melihat pacarnya, Natasha, menangis langsung berlari kea rah Natasha dan langsung berdiri di hadapan para cewek – cewek yang ngebully Natasha. “Lu ngapain sih terus ganggu cewek gua ! Kok lu bisa sebenci itu ke cewek gua? Gua tau kalo lu semua itu suka sama gua, tapi maaf gua enggak bisa bales cinta kalian ke kalian. Gua cuma cinta sama cewek yang kalian bully saat ini, Natasha. Jadi kalian cuma bisa ngelampiasin ke kesalan kalian sama cewek gua karena kalian enggak berhasil dapetin gua? kata gua dengan penuh emosional. Cewek – cewek tersebut hanya bisa terdiam sambil menunduk. “Kok kalian cuma bisa diem doang? Udah balik ke tempat kalian masing – masing !” kata gua dengan sangat kesal. Kemudian gua menghampiri Natasha yang sedang duduk menangis. Gua duduk disebalah Natasha sambil menepuk – nepuk bahunya. “Nat, Nat. Udah jangan nangis dong. Lagian mereka semua udah pada pergi tuh.”
“Makasih, Rak. Udah ngebela aku.”
“Iya. Maafin aku juga karena aku yang buat keadaan kamu jadi kayak gini. Udah dong jangan nangis terus.”
Dengan usaha penuh susah keras Raka menenangkan Natasha dari tangisnya. Dan akhirnya berhasil juga. Raka kembali ke kelasnya dengan hati yang sedikit lega.
Setelah kejadian itu enggak ada lagi orang yang berani ngusik Natasha. Dan Natasha mulai mendapatkan temannya kembali dan menjadi siswi yang normal kembali dengan status menjadi pacar Raka. Kedekatan Raka dan Natasha sudah sangat dekat dan hubungan mereka juga makin erat. Setengah tahun dijalani mereka sebagai sepasang kekasih yang sangat serasi dan membuat siapapun iri jika melihat kedekatan mereka. Hampir tidak ada masalah yang dihadapi hubungan mereka. Jika ada itu hanya masalah kecil yang satu hari pun masalahnya terselesaikan.
Suatu hari Raka mengajak Natasha berkencan menggunakan motor Raka sebagai alat transportasinya. Raka menjemput Natasha, dan mereka langsung berangkat menuju sebuah daerah yang berada di kawasan Puncak Bogor. Mereka melewati malam disebuah café dengan memesan makanan dan minuman. Setelah itu mereka pulang dan menulusuri jalan yang nampak sedikit lengang. Jalan raya di lewati Raka dan Natasha dengan kencangnya, sampai ketika Raka ditabrak sebuah mobil dari arah berlawanan. Raka terpental dan helmnya terlepas dan Raka jatuh dengan kepala dahulu di sebuah pembatas jalan, badan Raka terluka parah dan sementara Natasha jatuh di atas sebuah rumput, dan hanya lecet – lecet. Mobil yang menabrak Raka langsung melarikan diri. Natasha yang melihat keadaan Raka seperti itu menangis dan langsung menelpon ambulan. 20 menit kemudian ambulan datang dan membawa Raka ke rumah sakit. Natasha ikut masuk ke dalam ambulan tersebut. Natasha merasa panik dan dia langsung menelpon orang tua dari Raka. Setelah sampai di rumah sakit, Raka langsung dimasukan ke ruang IGD dan Natasha menunggu di luar dengan penuh rasa cemas dan sambil menangis. Orang tua dari Raka berdatangan dan menangis di depan ruang IGD. Tiga jam menunggu dokter keluar dan mengatakan “Anak ibu masih terselamatkan, berkat adik ini (Natasha). Karena dia langsung cepat menelpon rumah sakit. Tapi anak ibu mengalami gangguan ingatan yang mengharuskan ingatannya hilang sementara. Dan ingatan itu akan kembali, tapi tidak tahu kapan akan terjadi.”. Natasha dan orang tua Raka yang mendengar kalau Raka selamat sangat bahagia dan senang. Orang tua Raka langsung masuk menuju ruangan tempat Raka di rawat, sementara Natasha mengikutinya dari belakang. Dan terlihat di atas kasur Raka sedang tertidur dengan banyak sekali perban di sekujur tubuhnya. Natasha yang melihat itu langsung bersedih. Raka terbangun dan seperti tidak mengenali sama sekali orang yang ada di sekitarnya.
Natasha mencoba mengingatkan Raka tentang dirinya “Raka… Kamu masih kenal aku kan. Aku Natasha, pacar kamu.”
“Maaf. Aku sama sekali tidak kenal siapa anda.”
Raka menjawab seperti itu yang membuat hati Natasha terluka. Tapi Natasha tidak mau menyerah dan terus berada di samping Raka dan terus mengingatkan Raka soal dirinya dan masa lalunya.