RESENSI Ketika Aku Menyentuh Awan Karya Damien Dematra
Judul Novel : Ketika Aku Menyentuh Awan
Penulis : Demien Dematra
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 2010
Tebal Halaman: 250 Halaman
Kepengarangan
Damien Dematra, kelahiran Manado, Sulawesi Utara, tanggal Lahir, Jumat, 25 Februari 0. Dia merupakan salah satu sastrawan Indonesia. Dia pernah menghasilkan sebanyak 83 novel dalam bahasa Inggris dan Indonesia, 66 skenario film dan serial TV, dan memproduksi 36 film dalam berbagai genre, termasuk juga film yang telah beredar secara internasional.
Beberapa Novel yang telah dihasilkan oleh Damien, Yogyakarta, Obama Anak Menteng, Si Anak Kampoeng (yang berdasarkan kisah nyata dari Syafi’i Ma’arif), Tarian Maut (Katyana), termasuk salah satu novel yang saya sukai, yaitu Ketika Aku Menyentuh Awan. Dalam novel tersebut , Demien mengangkat kisah perjuangan seorang gadis untuk melawan penyakiy yang dideritanya yaitu lupus. Adik dari actor Doni Kusuma ini sebelumnya merupakan gadis yang sangat super aktif, itu bisa kita lihat dari berbagai kegiatan yang digambarkan melalui isi novel tersebut. Namun, meskipun dia didiagnosa mengidap penyakit yang kata dokternya jarang orang bias bertahan untuk hidup. Tetapi dia (Tiara) merupakan orang yang tidak mau dikalahkan,meski dengan penyakit yang mematikan seklipun.
SINOPSIS
Hidup berjalan begitu indah dan penuh suka cita bagi Tiara. Cerdas, cantik, energik, dan dikagumi banyak orang, itulah citr diri Tiara. Terlebih ketika Ia terpilih menjadi juara Harapan Kedua Abang None Jakarta, membuat kekaguman teman,kekasih dan keluarganya semakinbertambah. Namun kegembiraan dan kesedihan bagai hadir dalam satu paket kehidupan. Ketika berada dalam kebahagiaan dan cinta, langkah Tiara terhenti oleh penyakit yang langka. Demamyang berkepanjangan yang dideritanya diikuti rasa ngilu pada setiap sendi. Helai demi helai rambutnya yang indah tiba-tibarontok begitu saja. Wajah Tiara ternoda oleh bercak-bercakmerah yang muncul dan pergi. Tirara pun berubah dari seorang putri menjadi menjadi sepertimonster hidup. Dalam sakit Tiara mempertanyakan Tuhan tentang semua ketidakadilan yang mesti ditanggungnya itu. Teman-teman berpaling dan kekasihnya pun pergi. Cinta dan kasih sayang keluargalah yang menyemangatinya untuk bertahan. Setelah sempat pergi, Tiara kembali dengan sebuah pemikiran, kalaupun Sang Pencipta ingin membuat tubuh yang sakit untuk member contoh agar orang-orang sehat dapat bersyukur. Haruskah Ia mempertanyakannya? Tiara pun bangkit. Dan Dia menolak dikalahkan oleh penyakit. Ia memilih berdamai dengan Lupus dan menjadi semangat bagi siapa pun yang mengetahui kisahnya.
UNSUR INSTRINSIK
- Tema: keikhlasan dan ketegaran seorang gadis dalam menghadapi penyakit yang menggerogoti tubuhnya.
- Latar belakang: rumah, rumah sakit, sekolah,,,,,,
- Waktu: pagi sampai malam
- Suasana: menyenangkan, mengharukan, dan menegangkan
- Alur: maju mundur, artinya dalam cerita terjadi flashback ke masa lalu dan kejadian yang akan datang.
- Gaya bahasa: menggunakan bahasa yang sangat mudah dimengerti oleh para pembacanya.
- Amanat: (1) sabar dan ikhlas dalam menjalani kehidupan yang telah ditetapkan oleh Tuhan. (2) Kita jangan puas hanya dengan satu prestasi,tapi kita juga berusaha untuk mencari dan menemukan serta mengembangkan bakat yang ada dalam diri. (3) Dalam kehidupan social kita tidak boleh membedakan antara si kaya dan si miskin kita harus bisa membaur dan tidak boleh membedakan satu sama lain, dalam hal apapun itu karena derajat kita di hadapan sang pencipta itu sama keculi ketakwaan dan keimananlah yang membedakan. (4) Sahabat yang sejati adalah sahabat yang selalu pengertian, yang selalu ada saat suka maupun duka. (5) kita harus menghargai kehidupan ini dengan semua suka dan dukanya. (6) orang yang paling setia dan selalu dekat dengan kita baik suka maupun duka adalah orang tua.
- Sudut pandang: sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang ketiga.
- Tokoh
Tokoh Utama: Tiara
Tokoh Kedua: Marcello
Tokoh Ketiga: Arkansas
Tokoh Pembantu: Hartono,Aini ,Shanti,Stanley,Dharma, Saskia , Fatur, dan Armenia
Tokoh Figuran: pak Abu, Mbok Tukiyem, Anya, Abdul, Mak Ijah, Oma Cassie, anak kecil, suster dan Dokter Bima
- Penokohan/perwatakan:
- Tiara adalah gadis yang cantik, cerdas, energik, punya segudang prestasi, dan dikagumi banyak orang.
- Arkansas adalah sosok laki-laki tampan, perhatian, cuek, dan mapan. Ia menyangi sangat Tiarapria.
- Marcello sosok liki-laki yang sabar, penuh kasih, dan baik hati.
- Hartono Puntadewa adalah sorang ayah yang ramah, perhatian, bertanggung jawab, bijaksana, dan tegas.
- Aini Setiawati, sosok ibu yang cantik, baik hati, lemah lembut
- Shanti, adadlah gadis manis, alim, dan pendiam yang tiba-tiba menjadi tomboi
- Stanley, adalah sosok laki-laki yang penyayang dan jahil.
- Dharma, teman yang ada pada saat bahagia saja.
- Catur, sosok laki-laki yang gigih memperjuangkan apa yang Ia mau termasuk mendapatkan cintanya Tiara.
- Saskia sosok cewek yang lugu dan cantik
KELEBIHAN NOVEL
Novel ini dapat membuat pembaca terhanyut dalam kisah yang diceritakan di dalamnya. Selain ceritanya diangkat dari kehidupan nyata yang sangat menyentuh. Dalam novel ini juga menggunakan kata-kata dan bahasa yang mudah dimengerti dan membuat kita jadi terinspirasi untuk semangat menjalani hidup. Bukan hanya itu saja, kisah dalam novel ini juga mengajarkan kita agar bersyukur dan menjaga apa yag telah diberikan oleh Allah SWT. Ikhlas, tabah dan sabar menerima dan menjalani cobaan dari Allah SWT, serta yakin setiap cobaan pasti memilki makna dan jalan keluarnya. Dan Kisah ini mengajarkan kita tentang arti kehidupan, dimana kita sebagai mahluk hidup harus menghargai kehidupan dengan semua suka dan dukanya.
Kekurangan
Alur cerita dalam novel ini tidak begitu jelas yang kadang-kadang membuat pembaca jadi bingung. Dan alur pada awal cerita tidak jelas.
Kritik dan Saran
seharusnya alur cerita dalam novel ini lebih diperjelas lagi, suapaya pembaca tidak kebingungan dengan alur ceritanya.