RESENSI NOVEL SANG PEMIMPI: TEKAD DALAM MOZAIK-MOZAIK MIMPI

Buku, Resensi

RESENSI NOVEL SANG PEMIMPI TEKAD DALAM MOZAIK-MOZAIK MIMPI

Novel sang pemimpi adalah sebuah novel yang mampu memberi dunia baru bagi pembaca. Novel ini lahir dari tangan seorang Andrea Hirata, seorang laki-laki kelahiran Balitong. Selain Andrea Hirata selaku penulis, novel ini lahir juga karena adanya kerja keras dari beberapa pihak. Novel ini diterbitkan melalui Bentang. Penyunting oleh Imam Rusdianto, desain dan ilustrasi Anrea kusuma Hadi, pemeriksa aksara oleh Iyan W.B, serta beberapa pihak yang tidak bias disebutkan.
Novel sang pemimpi adalah novel yang menceritakan tentang kehidupan pemuda Balitong yang memiliki semagat hidup yang tinggi. Novel ini mengangkat cerita tiga pemuda yang memiliki sejuta mimpi yang mereka tanamkan dalam diri mereka ialah Ikal (tokoh aku), Arai dan Jimbron. Kisah ini berawal dari kehidupan tokoh aku yaitu Ikal anak dari seorang pegawai PT Timah yang terancam bangkrut. Tokoh-tokoh yang terdapat dalam novel ini selain ikal adalah Arai seorang simpai keramat (istilah di Belitong) yang hanya tinggal sebatang kara tanpa seorang keluargapun. Namun dibalik kepedihan yang menimpa hatinya ia adalah seseorang yang penuh dengan kejutan yang tidak terduga-duga. Dan juga Jimbron, anak yang diasuh oleh seorang pendeta namun justru tetap patuh terhadap agamanya yakni islam. Jimbron juga seorang yang sejak kecil sangat mengidam-idamkan kuda di saat dimana tak seorang pun di tanah melayu mengenal hewan tersebut. selain ketiga pemuda tersebut ada juga namanya pak Balia. Pak Balia adalah seorang guru sekaligus kepala sekolah yang sangat pandai memberi motivasi kepada murid-muridnya, seorang tokoh guru yang sangat baik dan disayangi oleh semua murid-muridnya. Selain beberapa tokoh protagonist, ada juga tokoh antagonis yang diceritakan Andrea Hirata dalam novelnya. Ia adalah Pak Mustar. Pak Mustar adalah seseorang yang sebelumnya sudah bersusah payah membangun SMA bukan main dimana Ikal, Arai, dan Jimbron bersekolah. Sebenarnya pak Mustar adalah sosok yang sangat baik, namun karena anaknya tiddak bisa masuk sekolah yang ia bnagun sendiri dengan alasan nilainya kurang sedikit dari batas yang sudah ditentukan. Ada satu lagi tokoh yang harus dijabarkan dalam uraian ini, ialah Zakiah Nurmala Binti Berahim. Zakiah adalaha seorang gadis cantik, pintar dan sangat mnarik di mata Arai. Zakiah adalah gadis yang telah membuat Arai meggunakan kostum bagai penyanyi dangdut kondang hanya untuk menarik hatinya.
Novel ini diawali dengan menggambarkan tokoh-tokoh serta keadaan dan kondisi Belitong. Itulah kisah-kisah yang tertera dalam mozaik pertama. kemudian pengenalan Ikal dan arai yang dikisahkan saat Ikal dan ayahnya pergi menjemput Arai ke kampung halamannya. Mereka menjemput Arai karena pada saat itu Arai hanya tinggal sendiri, sebatang kara. Arai hidup hanya dengan mainan-mainan yang ia buat sendiri. Orang tua Ikal memutuskan untuk menjadikan Arai sebagai anak angkatnya. Ialah si simpai keramat, Arai. Sejak saat itu Arai dan Ikal seperti saudara kembar kemana-mana berdua. Setelah beberapa lama menghabiskan waku bersama, Ikal dan Arai menemukan seorang sahabat, ialah Jimbron. Jimbron adalah teman mengaji Ikal dan Arai. Mereka bertiga menjadi sahabat yang sangat akrab hingga ke jenjang SMA.
Mozaik lain juga mengisahkan tentang proses belajar yang di alami oleh Ikal, Arai, dan Jimbron. Mereka bertiga bersekolah di SMA yang didirikan Oleh pak Mustar yang berada cukup jauh dari tempat tinggal Ikal dan Arai. Jadi mereka bertiga memutuskan untuk menyewa los kontrakan. Selama 3 tahun menempuh bangku SMA, mereka bertiga bekerja keras untuk dapat membiayai hidup mereka sendiri. Mereka harus bekerja dari jam 3 pagi untuk mengangkut ikan dan dilanjutkan dengan pergi ke sekolah. Namun, walaupun sebagian besar waktu mereka habiskan untuk bekerja, mereka termasuk murid-murid yang pintar. Seperti halnya Arai yang selalu membuat ayah angkatnya bangga dengan menempati bangku garda depan saat pembagian rapor, begitupun dengan Ikal yang juga selalu menempatkan ayahnya di bangku garda depan. Tapi lain halnya dengan Jimbron. Tapi, walaupun Jimbron tidak bisa membuat si pendeta (ayah angkatnya) berada di bangku garda depan namun ia memiliki semangat yang tinggi untuk belajar dan bekerja. Itulah yang membuat ayah Ikal selalu bangga pada Ikal dan Arai karena memiliki prestasi yang bagus di dunia pendidikan. Meskipun pernah pada suatu ketika saat Ikal kehilangan kepercayaan dirinya untuk sukses sehingga membuat ia tersungkur dari prestasi yang biasa ia raih. Hal tersebut ayahnya harus duduk dibangku garda depan, namun ayahnya eta menyambut semua itu dengan senyuman. Saat itulah Ikal semakin tercambuk untuk bisa sunses degan kerja kerasnya.
Masa SMA pun berakhir. Ikal dan Arai memutuskan untuk merantau ke kota besar (Jakarta). Tapi tidak dengan Jimbron. Setamat sekolah Jimbron bekerja di peternakan milik Capo yang sebelumnya sudah sudah membeli 7 ekor kuda dari berbagai penjuru. Capo adalah keturunan Tionghoa, ia adalah orang pertama yang mengenalkan kuda pada masyarakat melayu di tanah Belitong. Karena kegamuman yang luar biasa terhdapa kuda, maka Jimbron memutuskan untuk bekerja di peternakan milik capo tersebut.
Selama di tanah perantauan, Ikal dan Arai tidak pernah menerima kiriman wesel dari orang tuanya. Untuk itu mereka harus bekerja keras untuk membiayai hidup mereka di kota besar tersebut. Saat pertma menginjakkan kaki di tanah perantauan, Ikal dan Arai tidak langsung bisa kuliah, tapi mereka harus melewati berbagai rintangan. Mulai dari harus bekerja di penambang tali, tempat fotocopian, dan akhirnya sebagai tukang pos. Tapi pekerjaan sebagai pekerja pos hanya dilakukan oleh Ikal. Saat proses seleksi Arai harus tersingkirkan karena ia memiliki masalah pada bagian paru-parunya. Saat Ikal mengikuti kegiatan pelatihan di Cimahi, Arai pergi dengan temannya pada saat bekerja di tambang tali. Mereka pergi ke Kalimantan. Betapa sedihnya Ikal saat kembali dari Bogor ia mengetahui bahwa Arai telah pergi dengan temannya itu. Berbagai hal telah dilakukan Ikal untuk menemukan alamat Arai di Kalimantan, namun tak pernah berhasil. Setelah mendapat pekerjaan tetap sebagai tukang Pos, Ikal akhirnya bisa melanjutkan kuliah di UI. Di kampusnya itu ia bertemu dengan Zakiah Nurmala Binti Berahim. Ternyata mereka kuliah di Universita yang sama.
Masa perkuliahan Ikal akhirnya selesai. Setelah lulus ia melihat pengumuman tentang beasiswa S2 (strata dua). Maka Ikal tak segan-segan mengikuti seleksi beasiswa tersebut. dari ribuan orang, hanya 15 orang saja yang akan beruntung mendapatkan beasiswa tersebut. pada saat itulah Ikal dipertemukan kembali dengan Arai yang juga mengikuti seleksi beasiswa tersebut. ternyata selama ini Arai kuliah di Universitas Mulawarman. Ikal sangat bahagia dapat bertemu dengan Arai. Itulah Arai, penuh dengan kejutan. Ia sudah menduga hal ini akan terjadi pada mereka berdua. Itulah alas an Arai tidak memberikan alamatnya di Kalimantan, karena ia akan kembali dengan cara seperti itu. Proses seleksipun selesai, hanya tinggal menunggu pengumuman lulus atau tidaknya yang akan mereka ketahui satu bulan ke depan.
Sembari menunggu pengumuman, Ikal dan Arai memutuskan untuk kembali ke Belitong. Mereka kembali untuk memenuhi janji kepada guru SD mereka yang pernah mengatakan bahwa mereka tidak boleh kembali sebelum menjadi sarjana. Dan kini mereka kembali setelah menyandang status sarjana. Selama di Belitong mereka lalui dengan mmelepas rindu kepada orang-orang yang dulu mereka tinggalkan untuk merantau, sudah tentu juga Jimbron. Selang waktu berlalu, surat pengumumanpun datang, dengan mata berkaca-kaca ibu Ikal membukanya dan membaca isinya bahwa anak mereka lulus dan mendapatkan beasiswa. Kebahagiaan semakin memuncak ketika mereka mengetahui bahwa universitas yang menerima mereka adalah universitas yang selama ini mereka idam-idamkan. Malam itu berlalu dengan kebahagiaan.
Itulah akhir dari kisah novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata ini. Dari rentetan kisah, Andrea menceritakan dengan cara tidak beraturan. Karena alur yang digunakan adalah alur campuran. Selain alur, unsure yang temasuk dalam uraian adalah sudut pandang. Sudut pandag yang digunakan oleh pengarang adalah sudut pandang pelaku utama (aku).
Kelebihan yang terdapat dalam novel ini adalah begitu banyak motivasi yang terlontar dari setiap mozaik-mozaik. Ketika membaca rentetan mozaik, pembaca seakan-akan memiliki semangat baru untuk melakukan sesuatu yang dapat membuat hidup mereka menjadi lebih baik. Motivasi-motivasi yang diberikan pengarang melalui novelnya sangat mudah diterima oleh pembaca, Khusunya kalangan muda karena penyajian novelnya bersifat energik yang sesuai dengan karakter muda-mudi bangsa. Selain itu, kelebihan yang juga terdapat dalam novel sang pemimpi ini adalah novel ini mengajarkan pembaca untuk dapat hidup mandiri terlihat dari karakter tiga tokoh pemuda yang penuh dengan semangat, meskipun kehidupan Belitong yang dililit kemiskinan, namun mereka bertiga tidak putus asa untuk berjuang dan bekerja untuk membiayai sekolah sendiri.
Dibalik kelebihan pasti ada kekurangan. Itulah yang menjadi dasar kegiatan resensi. Kelemahan dari novel ini adalah terletak pada bagian akhir mozaik yang kurang berkesinambungan dengan mozaik-mozaik sebelumnya. Pada akhir novel ini seakan-akan tidak berlandaskan pada cerita sebelumnya. Hal ini tampak saat pengarang menyebutkan nama sendiri yakni Andrea padahal sebelumnya pengarang tidak menggunakan nama Andrea. Namun bertolak dari kelemahan tipis tersebut, novel ini merupakan novel yang diciptakan pengarang penuh dengan energik seorang pemuda. Hal ini sesuai dengan jiwa muda-mudi yang penuh semangat. Dan tentunya sangat cocok untuk dibaca oleh remaja-remaja dan pemuda-pemudi karena dalam novel tidak terdapat aspek yang bersifat negatif. Akhirnya novel ini merupakan novel yang sangat luar biasa yang mampu mebius pembacanya dengan kata-kata yang manis dan indah.


Tinggalkan Balasan