sebuah goresan
Senyum mentari menyapa dari balik daun pintu itu,
Tak ada yang menemani dalam hari-hariku selain dirimu
Aku berusaha mencari penganti dirimu,
Tapi kau tetap menjadi bintang dihatiku,
Sehelai, dua helai kertas ku bahiskan disepanjang hariku,
Hanya untuk bisa menemanimu
Kadang timbul pertanyaan kau siapa bagiku? dan aku siapa untukmu?
Apa pentingnya diriku? dan apa pentingnya dirimu?
Tapi batinku selalu berkata bahwa kau membawa cahaya untukku
Cahaya kedamain dalam diri ini, menerangi dan menghangatkan jiwa dan raga ini
memberi harapan baru ditiap tatapan dan pandanganku
harapan lamapun akan bercahaya semenjak adanya dirimu
satu goresan untuk satu cahaya
maka dari itu ku pertahankan dirimu selalu ada bersama dengan diriku,
ditiap malam-malamku, ketika semuanya berbaring diatas pembaringan,
aku mulai menyibukkan diri untuk mengukir diatas rel putihmu,
hingga suatu saat kau juga paham mengapa aku sangat membutuhkan akan hadirnya dirimu,
betapa pentingnya dirimu untukku,
dan betapa pentingnya aku untukmu,
karena kau hanya membutuhkan sebuah gorasan diatas lembaran putih ini
dan semua itu akan bercahaya, hatiku bercahaya, duniaku akan bercahaya,