Sekuntum Gugur Mayang
Malam,
di kejauhan terdengar sayup tembang gugur mayang
Berdendang
bercerita pada kurus rintik hujan
yang bimbang mengecup tanah Kahuripan
Ya, di sinilah kisah itu memancar
serupa lembar – lembar daun pancar
Di atas kuku lentik gadis perawan
Gugur mayang kahurpian…
Kembang gadung sedin gunung
Awun – awun panas jelo
Aseq ate lalo telang
Aduh.. dende…
Telah kau sematkan kidung itu
serupa tangis sengasih – asih
sang kekasih
Pada rinduku tiada letih
aku memanggil – manggil pada gigil kesunyian
di rambutmu
Menggugur bagai wayang
mendengkur dalam bayang
Nyala lilin redup berlayar
di balik sepotong layar
[gumi sasak 22 Mei 2014]