siti Nurbaya Masa Kini .. Nikah karna Uang !

Non Fiksi, Opini

siti Nurbaya Masa Kini .. Nikah karna Uang !

Siti nurbaya menikah karna hutang, sementara wanita sekarang menikah mementingkan berapa hantaran yang harus diisi oleh pihak keluarga lelaki.

Pernikahan seharusnya tak memberatkan calon imamku kelak. Namun ada satu hal yang menjadi buah pikiran ku, hantaran yang menurutku dalam adat daerahku terbilang mahal. Calon imamku terbilang dari keluarga tak mampu tetapi beliau tetap menginginkaan pernikahan. Sudah banyak kejadian yang membuat hatiku tak menginginkan hal tersebut , lantaran harga hantaran yang mahal pihak lelaki membatalkan pernikahan, karna pihak keluarha anita yang tetap kekeuh mempertahankan harga selangit saat melamar, alas an keluarga wanita ingin menyajikan pesta perkawinan yang mewah, bukankah pernikahan itu adalah antara da keluarga, lalu mengapa pihak lelakilah yang merasakan hal materi menjadi pemberat.lalu apa beda mahar dan hantaran.

Mahar itu Biasanya disebut dengan Mas KAwin dan Ini adalah wajib,, Mutlak untuk pengantin tidak bisa diambil oleh pria atau keluarga, dan Mahar yang paling Baik adalah Mahar Yang Tidak Memberatkan,  Meskipun demikian tentu saja tetap lebih baik tidak memaharkan harga mahar.  biasanya kalau kakak saya menikah mas kawinnya seperangkat alat sholat.

sedangkan HANtaran lebih Ke budaya,, Hantaran tidak Wajib, hanya karena budaya dan tradisi,, kalau saya menilai hantaran lebih ke jual beli istilah kasarnya..Hantaran ini diminta oleh Keluarga perempuan untuk membuat acara Pesta pernikahan…

Di negara kita ini berbagai macam adat dan budaya.. terutama untuk urusan menikah.. Di daerahku saja,, setiap desa atau kabupaten pun berbeda… Ketika akan melamar seorang Gadis, ada acara lamaran kalau daerah kami hantaran..  berdasarkan jenjang pendidikannya.. Iya kalau ia Sarjana berbeda dengan yang tamat SMA … Tak Jarang Hantaran yang besar adalah suatu membanggakan di daerah tertentu, karena menunjukan bahwa anaknya mendapatkan keluarga orang kaya.. Hantaran bisa berupa uang, Emas atau Isi rumah dan isi Kamar… ada yang uang dan Emas

Memang Tak Ada Salahnya Dengan Hantaran

Tapi yang disayangkan kalau hanya karena Mahalnya Hantaran terus Batal Menikah.. Iya Memang Menikah Membutuhkan Dana, Menikah Bearti Sudah Siap dengan Dana.. Tapi Alangkah Lucunya ketika Hantaran dijadikan Hal yang membanggakan.. Hanya Karena Hantaran yang tinggi agar tidak malu dengan tetangga.. Calon Penganten Berhutang Sana Sini,, Akhirnya Selesai menikah sibuk mau melunasi hutang… dan menyedihkan Pula Karena hantaran yang MahaL Anak gadis ditinggalkan Pasangan..

Akan tetapi Zaman Sekarang ,, Ketika Calon Pria tidak bisa memenuhi hantaran yang tinggi daripada batal menikah, jadi Pihak perempuan berbohong dengan menggunakan uang sendiri ,, dikatakan itu Uang dari pria ntah demi memenuhi adat atau karena Gengsi… Terkadang Sudah hantaran besar karena ingin membantu Pesta yang Mewah,, Belum Lagi Meminta Mahar yang Mahal.. Akhirnya Hantaran Dan Mahar..

Kalau Karena Ingin mengadakan Pesta tidak ada dana, ya adakan yang sederhana saja, masa lebih memilih melihat menantu berhutang ketika selesai acara,, yang repot anak perempuannya juga,, punya suami berhutang… maka hendaknya hantaran ini, jangan di pinta, biarkanlah pihak lelaki dengan kemampuannya dan kesadarannya memberikannya.. Kalau Ia mau membantu acara pesta terima, kalau tidak ada ya sudah.. jangan mempersulit pernikahan…

Yang Paling lucu lagi ketika ada tetangga saya berkata nanti kalau Kamu menikah minta uang hantaran, Walau Bapakmu tidak meminta.. #Gubrakkk…

Bapak Saya saja tidak meminta Hantaran terus kenapa saya harus meminta,, hantaran kan lebih ke bantuan Pesta, Saya ingat Ketika bapak saya bilang, “Anak saya perempuan semua, aku sekolahkan tinggi kalau mereka mau, aku tidak akan memberatkan, tapi jika anakku ingin menjenguk kami jangan di larang meski ia sudah hakmu.. karena anaku perempuan semua kan ikut suami, bukan anakku barang yang dijual dinilai dari uang, Bukan pula tak minta Harga Karena Anakku Tak Berharga,,,Hanya Aku Ingin Kalian Tau AnakKu Tidak Bisa dinilai Dengan uang atau apapun ,, Kalaupun Aku ingin membuat hajatan besar dan mewah aku akan menggunakan uangku sendiri, karena kewajibanku menikahkan anakku, kalaupun memang ingin memberi akan kami terima.

Iya tak jarang ada tetangga mencibir, bodoh,, sudah menyekolahkan anak tinggi -tinggi, anak diambil orang tidak minta hantaran,, Ada pula temanku bilang.. itu pengganti biaya kuliah yang dikeluarkan orangtua ku selama ini..

boleh beropini dan mengeluarkan pikiran masing – masing, Tapi kalau uang hantaran dijadikan pengganti biaya perawatan anak alangkah lucunya, karena itu memang tugas orang tua, Kalau menjadi pengganti biaya Kuliah, itu memang penting buat kita sendiri, Tapi Iya Lain – lain pemikiran orang..

Hantaran sering terlihat seperti perlombaan antara keluarga yang satu dengan yang lain,  untuk menunjukan Anak siapa yang paling tinggi nilainya, menjadi topik yang hangat ketika berbincang – bincang dengan tetangga, mendapat hantaran yang besar..

Cuma menyedihkan, Ketika Masalah Hantaran yang Mahar jadi memberatkan pria dan wanita padahal pernikahan baru seumur jagung yang seharusnya bahagia tapi pusing mikirin hutang.. coba baca ini :

Istri : Bang.. aku ingin pulang

Suami : tidak boleh, kamu sudah aku beli dari orang tuamu…

istri :……!1???

Bagaimana kalau Terjadi Seperti ini…,…

Atau seperti cerita ini :

Cewek : Bang ,, Kapan Melamar ???

Cowok : Sabar dik,, Kamu hantarannya Mahal.. Jadi perlu Menabung dulu mungkin 10 tahun lagi

Cewek : Lama sekali bang, entar aku tua…

cowok : Darimana aku dapat uang dik, sedangkan abang hanya punya gaji 3 juta harus menyekolahkan adikku pula..

Cewek : pinjam dulu sama orang bang…

Cowok : Baiklah aku akan meminjam uang, tapi kalau sehabis menikah kita hanya memikirkan bayar hutang tidak apa2 kan

cewek : iya bang tidak apa, dari pada malu depan tetangga…

usai pernikahan… sudah berantem,, mau beli bedak sudah susah karena gaji suami buat bayar hutang…..

Lebih Menyedihkan.. Habis menghadap calon mertua,, bawa hantaran 100 juta minggu depan kalau mau, pulang dari sana tak ada kabar lagi dari pria, ternyata dia sudah melamar gadis lain…. Atau Karena hantaran yang Mahal, sering menumbuhkan niat jahat pada lelaki, daripada aku batal menikah.. sebaiknya anaknya aku tiduran saja, pasti bapaknya tidak bisa macam-macam lagi.. karena kalau ia menuntut hantaran tinggi Aku tinggalkan saja…Tapi ini hanya dilakukan oleh pria – pria kerdil pemikiran..

Astaqfirullah Al adzim…jangan sampai karena hanya mahalnya hantaran kawin, mempersulit pernikahan..jangan pula karena hantaran yang mahal mengubah cinta menjadi kebencian..

Ketika Hantaran Yang Mahal dan engkau pria tidak sanggup tolong bicarakan dengan pasangan.. bicarakan dengan keluarga.. jangan berputus asa.. Tapi jika sudah dibicarakan tetap tidak bisa , maka carilah istri yang mudah untuk kau persunting, yang mudah maharnya, yang tidak memberatkanmu, tapi berilah sesuai kemampuanmu.. Anggaplah wanita itu bukan jodohmu, ketika engkau tidak mampu memberikan hantaran ,, tapi tidak menumbuhkan kebencian,, Bukan bearti pula engkau tidak berusaha mencari rezeki sehingga engkau tidak mempersiapkan apa-apa ketika ingin menikah…

Tetap Semangat Wahai Priaa jangan Putus Asa karena Hantaran Itu Budaya bukan Kewajiban… Jangan Biarkan cinta tertahan karena Hantaran yang Mahal dan Mahar yang tinggi,

Dan Wanita Katakan Pada Orang Tuamu.. Mahar Yang Wajib, Dan Mahar yang baik adalah mahar yang tidak memberatkan… dan  wanita yang penuh barokah dan mendapat anugerah Allah adalah yang maharnya murah, mudah menikahinya dan akhlaknya baik. Namun sebaliknya, wanita yang celaka adalah yang mahal maharnya, sulit menikahinya dan buruk akhlaknya.”

Tapi menurut saya heheh lelaki yang baik adalah yang memberikan Mahar yang tinggi pada perempuan… meski perempuan tidak memintanya..


Tinggalkan Balasan