Sorry Dad, Mom
Pagi ini aku enggan sekali untuk bangun. Pasti papa dan mama sudah berangkat ke kantor. Padahal hari ini tepat tanggal 24 november 2014 adalah hari ulang tahunku. Tapi papa dan mama tidak mengingatnya. Aku sedih. Apa papa dan mama sudah tidak peduli lagi padaku? aku terus menangis sampai aku mendengar ketukan pelan di pintu kamarku. Aku membukanya perlahan dan kulihat bi Inah pembantuku tersenyum padaku.
“non gak ke sekolah ya?”
“iya Bi”
“kenapa non? Hari ini kan hari ulang tahunnya non? Apa non gak mau rayainnya sama teman-temannya non?”
aku hanya terdiam.
“Nggak bi. Aku lagi gak bersemangat” jawabku. Bi Inah menghela nafas berat lalu meninggalkanku.
***
Aku masih termenung di kamarku. Hand Phone ku sudah berdering sejak tadi. Semuanya dari teman-temanku. Ada yang mengucapkan selamat ulang tahun dan sebagiannya menanyakan perihal aku absen hari ini. Aku mengabaikannya. Aku berharap papa dan mama yang menelponku. Tapi hasilnya nol. Aku membenamkan wajahku kuat-kuat ke bantal dan menangis sejadi-jadinya.
***
Sore hari papa dan mama kembali ke rumah. Aku tetap mengurung diri di kamar. Ketukan pelan di pintuku membuatku malas untuk bangkit dan membukanya. namun aku tetap membukanya dan kulihat papa dan mama di depanku. Keduanya tersenyum padaku.
“kamu kok di kamar ajah sayang? Mama kira kamu lagi jalan sama teman-teman kamu. Hari ini kan kamu ulang tahun” kata mama. Aku terperanjat.
“karena kamu gak kemana-mana jadi papa dan mama mau ngajak kamu makan makan diluar” sambung papa.
“Papa dan mama sengaja pulang lebih awal karena mau ngucapin selamat ulang tahun buat anak mama yang paling cantik ini” sambung mama lagi. Aku langsung memangis dan memeluk mama.
“maafin Elyn ya Pa Ma. Elyn kira Papa sama Mama udah gak ingat lagi sama ulang tahunnya Elyn. Maafin Elyn ya” ucapku.
Papa dan mama hanya tersenyum padaku.