Tangisan Pilu Perempuan 1

Tangisan Pilu Perempuan

Fiksi, Puisi

Tangisan Pilu Perempuan

Apakah salah meneteskan airmata
menangisi segala ketiadaberdayaan
jangan tertawakan apalagi hinakan
sebab mungkin hanya ini yang bisa dilakukan

saat malam kian beranjak pekat
saat hanya jangkrik yang bersuara
airnya pun kian deras
yang terdengar hanya rintih dan isak
sembari mencengkram kain tidak hendak terdengar
namun sedu sedan itu kian mengental

beban itu seakan telah mencekik leher
nafas pun susah untuk berhembus keluar
semua terasa menyakitkan
menyayat hati dengan pisau kebodohan dan kenaifan

percuma, umpat maki
percuma sindir cerita
hati tiada bergeming laksana batu pualam
tak tersentuh
tak bisa terenyuh
tak bisa terbasuh

lalu, mengapa dipertahankan?
jika semua bak menggenggam bara?

itulah perempuan
terkadang senang hati lompat kegiranagn
meski dijerat tali kejemuan
ia enggan beranjak
jika sudah terpatri

hanya menangis
hanya berdoa
hanya menyembah
hanya berserah
hanya bodoh
hanya lemah
hanya pilu
hanya sendu
hanya perempuan
hanya perempuan


Tinggalkan Balasan