TANTANGAN, PELUANG, DAN STRATEGI MAHASISWA PRODI PBSID DALAM MEMENANGKAN PERSAINGAN ZAMAN
I.Tantangan
Tantangan mahasiswa PBSID salah satunya adalah meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan cara meningkatkan kualitas guru karena seperti yang kita tahu bahwa kualitas guru pada saat ini khususnya guru bahasa Indonesia sangatlah rendah karena guru kurang bisa memerankan fungsinya secara oftimal dengan kata lain kurang professional dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang guru.
Dari penjelasan di atas kita bisa mengetahui bahwa begitu memprihatinkannya kualitas guru pada saat ini, lebi-lebih pada guru bahasa Indonesia. Oleh karena itu guru bahasa indonesia wajib memiliki abilitas profesi, yakni harus pandai dalam keilmuan, pengembangan profesi, mendidik, kepribadian, dan pintar dalam abilitas sosial. Selayaknya guru bahasa indonesia disandang oleh mereka yang memiliki kualifikasi akademik di bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Ini berarti, guru alih fungsi tidak layak menyandang gelar guru bahasa Indonesia.
Keadaan guru yang seperti itu harus di tindak lanjuti dengan memberikan berupa pelatihan, bimbingan dan penilaian. Hal inisesuai dengan yang di sebut dalam dalam pasal 39 UU No 20/2003 yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan, melakukan pelatihan, melakukan penelitian dan melakukan pengabdian masyarakat.
- Peluang
Peluang mahasiswa PBSID dalam persaingan zaman sangatlah terbuka. Hal ini bisa di lihat dari kedududkan bahasa Indonesia dalam perannya sebagai bahasa persatuan.Ini berarti bahwa bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional ; kedudukannya berada diatas bahasa – bahasa daerah. Selain itu , didalam undang – undang dasar 1945 tercantum pasal khusus ( BAB XV , pasal 36 ) mengenai kedudukan bahasa Indonesia yang menyatakan bahwa bahasa Negara ialah bahasa Indonesia. Pertama, bahsa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional sesuai dengan sumpah pemuda 1928; kedua, bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa Negara sesuai dengan undang – undang dasar 1945.
Bahasa Indonesia dalam kehidupan kita akan berdampak pula pada perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana pertumbuhan dan perkembangan budaya, ilmu pengetahuan, dan tekhnologi. Menurut pendapat Sunaryo (2000 : 6), tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia) iptek tidak dapat tumbuh dan berkembang. Selain itu bahasa Indonesia di dalam struktur budaya, ternyata memiliki kedudukan, fungsi, dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berfikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Di tambah dengan kedudukan mata pelajaran bahasa Indonesia pada kurikulum 2013 sangatlah penting karena bahasa Indonesia menjadi penghela untuk mata pelajaran yang lainnya, di karenakan bahasa Indonesia pada kurikulum 2013 ini yang berbasis teks. Dalam implementasinya, pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan pendekatan berbasis teks. Teks dapat berwujud teks tertulis maupun teks lisan. Teks merupakan ungkapan pikiran manusia yang lengkap yang di dalamnya memiliki situasi dan konteks. Belajar Bahasa Indonesia tidak sekadar memakai bahasa Indonesia untuk menyampaikan materi belajar. Namun, perlu juga dipelajari soal makna atau bagaimana memilih kata yang tepat. Selama ini pembelajaran bahasa indonesia tidak dijadikan sarana pembentuk pikiran padahal teks merupakan satuan bahasa yang memiliki struktur berpikir yang lengkap. Karena itu pembelajaran bahasa indonesi harus berbasis teks. Melalui teks maka peran bahasa indonesia sebagai penghela dan pengintegrasi ilmu lain dapat dicapai.
III. strategi
Strategi mahasiswa PBSID dalam menjawab tantangan dan peluang yang ada adalah kita harus berbenah dan menyiapkan diri untuk menghadapi permasalahan-permasalahan yang ada salah satunya seperti kurangnya peran guru dalam menerapkan fungsinya sebagai guru. Hal ini bisa kita atasi dengan cara meningkatkan keprofesionalan dan mutu seorang guru dalam meningkatkan kualitas mengajar.
Menurut Oemar Hamalik, Pengertian mutu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu segi normatif dan segi deskriptif, dalam artian normatif, mutu ditentukan berdasarkan pertimbangan (kriteria) intrinsik dan ekstrinsik. Berdasarkan kritria intrisik, mutu pendidikan merupakan produk pendidikan yakni. manusia yang terdidik. Sesuai dengan standar ideal. Berdasarkan kriteria ekstrinsik, pendidikan merupakan instrumen untuk mendidik. tenaga kerja. yang terlatih. Dalam artian deskriptif, mutu ditentukan berdasarkan keadaan senyatanya, misalkan hasil tes prestasi belajar.