Tequilla di Atas Meja
Di kala keluar senja hari, tepat pada beranda kota,
aku tertegun menghirup bau rambutmu diterbangkan angin
Setelah berhari aku sibuk bergumul dengan sebotol Tequilla
di atas meja,
Juga dengan retakan – retakan hati di sudut kamar yang sanksi
Aku menjauh krena cemburu merampas akal sehatku,
dan sebab rindu mengaratkan logikaku;
perasaan yang menjajah jiwaku
Aku menjelma serpihan – serpihan puisi lusuh
yang tak pernah sempat kau baca
Juga sepenggal musim dingin
yang bergetar di bibirmu
karna gagu
Lalu aroma rambutmu serupa belukar
menjelma intuisi dalam buku catatan harianku
Aku tertegun menghirup bau rambutmu diterbangkan angin
Setelah berhari aku sibuk bergumul dengan sebotol Tequilla
di atas meja,
Senggigi,Oktober 2014