TETAP BEKERJA MESKI DI USIA SENJA

Berita, Non Fiksi

DSC 0001

Usia bukanlah menjadi penghalang seseorang untuk bekerja. Di saat orang-orang seusianya sudah pensiun bekerja dan mulai menikmati hasil dari anak-anaknya, justru apa yang dilakukan kakek berusia 80-an ini sangat jauh berbeda.

Sanuddin (80) atau akrab dipanggil Amaq Ucen ini sehari-hari menarik gerobak berukuran kira-kira 1 x 1 meter. Gerobak ini difungsikan untuk mengangkut kardus bekas maupun botol plastik bekas. Berangkat pagi-pagi dari rumahnya di Sekarteja menuju Pasar Terminal Pancor untuk mengumpulkan kardus bekas dan botol plastik bekas dari para pedagang. 1 kg kardus biasanya di jual oleh pedagang seharga Rp. 1000.

Salah seorang pedagang bernama Ibu Marhamah (49) yang menjual bermacam-macam barang mengatakan sudah menjadi langganan Amaq Ucen sejak lama. Dia juga mengatakan kalau Amaq Ucen itu orangnya jujur.

“Saya tidak perlu melihat timbangannya. Berapa kilo yang dikatakan (Amaq Ucen) pasti saya bayar”, kata Ibu Marhamah.

“Paling sekali seminggu dia datang pas kotak (kardus) sudah terkumpul banyak, kadang dapat sampai 30 kilo”, tambahnya.

Terkadang jika tidak dapat mengumpulkan cukup banyak kardus bekas, Amaq Ucen akan kembali menyusuri Jl. TGKH. M. Zainuddin Abd. Madjid, Pancor untuk mencari barangkali ada toko-toko yang ingin menjual kardus bekasnya. Padahal jarak antara rumahnya di Sekarteja dengan Pancor lebih dari 2 km, apalagi jika pulang membawa satu gerobak penuh dengan kardus bekas tentu akan sangat menguras tenaga.

Walaupun Amaq Ucen sudah dikaruniai tujuh orang anak, bahkan sudah ada satu yang naik haji, tidak membuatnya berhenti dari profesinya ini. Sifat tidak ingin tergantung dari penghasilan anak patut diteladani bagi para orang tua yang masih punya tenaga dan semangat untuk bekerja.

“Saya tidak ingin minta sama anak-anak, mereka juga punya keluarga, ada anaknya yang masih sekolah. Selama saya masih punya tenaga dan sehat, saya tetap akan mencari (kardus bekas dan botol bekas)”, tutur Amaq Ucen.


Tinggalkan Balasan