Tokek dan Hujan
Hujan yang menjadi pengingat
Hujan yang menjadi pemersatu
Hujan yang menjadi pembahasan
Hujan yang menjadi pemisah
Rintiknya yang menyentuh hidungmu
Mengaliri hidung mancungmu dengan ramahnya
Rintikan lainnya mulai ikut menitik
Sampai seluruh badan menjadi kuyup
Tanganmu menengadah
Mencoba menangkap rintikan tersebut
Sambil tersenyum kau menikmatinya
Begitu indah bukan
Semakin deras rintikan yang turun
Semakin lebar pula senyummu tersungging
Sampai tertawa terbahak seperti orang kesurupan
Melupakan tentang akibat yang disebabkan hujan
Aku akan menunggumu
Sampai kau puas bermain dengan rintikannya
Menggigilpun aku tak akan peduli
Selama aku masih bisa melihatmu bahagia bermain
Walaupun kau tidak mempedulikan keberadaanku
Aku hanya harus menemanimu
Manikmati tingkah lucumu bermain dengan hujan
Kemudian tersenyum sendiri melihat tingkahmu itu
Karena aku mencintaimu
Si tokek kurusku