Tolak Kenaikan Harga Bbm Dan Masyarakat Ekonomi Asean
Pengamat ekonomi mengatakan jika pemerintah menaikan harga BBM maka akan tercipta 10 juta orang miskin baru setiap tahunnya dan inflasi akan meningkat sampai pada angka 8,7 sampai 9 persen dengan perhitungan, apabila bbm dinaikan RP 1000/L maka inflasi akan naik 1,2 persen.
Maka jelaslah, Dampak kenaikan BBM tentunya akan sangat membebani bagi masyarakat ekonomi menengah kebawah, masyarakat yang menggantungkan proses produksinya pada bbm seperti petani, nelayan dan kaum miskin masyrakat lainnyalah yang merasakan dampak langsung kenaikan harga bbm. Harga bahan-bahan pokok akan mengalami kenaikan daya beli masyrakat akan menurun, belum lagi jika kebijakan tersebut diikuti oleh pemotongan subsidi-subsidi rakyat lainnya. Maka hal ini tentu akan menambah derita panjang rakyat Indonesia dan menyeret lebih banyak lagi masyarakat Indonesia yang akan terjerumus dalam jurang kemiskinan.
Selain bencana kenaikan harga BBM, di tahun 2015 indonesia yang sudah sepakat untuk melaksanakan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA). Satu lagi bencana yang akan menjadi mimpi buruk masyrakat Indonesia. Program yang digembar-gemborkan oleh presiden terpilih jokowi dalam menghadapi MEA yaitu pengembangan usaha kecil dan menengah merupakan program salah kaprah karena usaha-usaha kecil dan menengah yang akan diperkuat jelas akan hancur tergerus oleh kekuatan modal internasional yang sudah sangat kuat. Liberalisasi SDA secara besar-besar juga jelas akan terjadi, yang artinya kedepannya akan lebih banyak kekayaan-keyaan Negara yang akan dikuasai oleh asing dan BUMN-BUMN sudah mengantri untuk diliberalisasi. Begitu juga dengan nasib tenaga kerja Indonesia yang harus bersaing dengan tenaga-tenaga kerja dari negra-negara ASEAN yang lebih siap menghadapi MEA. Semakin lengkaplah penderitaan rakyat Indonesia.
Oleh karena itu, kenaikan harga bbm dan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) harus ditolak karena hanya akan menyeret masyarakat Indonesia ke dalam jurang kesengsaraaan. Nasionalisasi aset-aset vital Negara (termasuk migas), pembangunan industry nasional yang kuat dan mandiri, reforma agrarian sejati serta pendidikan gratis, ilmiah, demokratis serta bervisi kerakyatan harus segera dilakukan sebagai jalan kesejahteraan rakyat.
oleh : Dian Fitri Nurullah