UNGKAPAN TRADISIONAL
1. Pelih batu tepicaq (salah batu di injak) : artinya salah jalan /salah memilih.
2. Manuk mate romboq taroq (ayam mati tambah taruhan) : artinya pergi ke tukang tenung (tukang palak) tetapi hasilnya tidak ada, sementara biaya bertambah.
3. Kalah jari au au menang jari areng ( kalah jadi abu menang jadi arang) : artinya kalah menang sama saja.
4. Puteq-puteq aiq beras (putih-putih air beras) : artinya walaupun putih/ bagus tapi tidak berguna.
5. Bideng-bideng kuliq manggis (hitam-hitam kulitt manggis) : artinya walaupun hitam tetapi berguna/bermanfaat.
6. Maraq buaq tetoeq duaq (seperti pinang di belah dua) : artinya sama persis/ tidak ada bedanya.
7. Kebon bangket galuh jangke mate bukal nengkelep (kebun dan sawah luas sampai mati kelelawar terbang) artinya sawah ladangnya sangat luas.
8. Mue ne maraq kunyiq tepeltek (mukanya seperti kunyit dipatahkan) : artinya mukanya pucat pasi.
9. Anget-anget tain ayam (hangat-hangat tai ayam) : artinya suka-suka sebentar/hangat-hangat sebentar.
10. Maraq kunyiq aor apuh ( seperti kunyit dan kapur) : artinya pas sekali/cocok sekali.