WARNA KEGELAPAN ( Oleh James Purdy )
- Judul : Warna Kegelapan
Pengarang : James Purdy
Tema : Kehangatan dari sebuah keluarga yang tak kunjung di dapat oleh baxter.Tentang seorang ayah yang selalu disibukkan dengan pekerjaannya tanpa tahu dan paham dengan perasaan anak dan istrinya sehingga tak ada satupun yang ia tahu tentang jalan pikiran mereka.
- Topik yang dibicarakan dalam cerpen
Masalah yang dibahas dalam cerpen tersebut adalah, seorang ayah yang tinggal bersama putra semata wayangnya dan juga pengasuhnya.Cerpen ini menceritakan tentang seorang ayah yang selalu merasa gundah dan gelisah,selalu dipenuhi dengan pikiran tentang istrinya yang sudah sekian lama tidak bersamanya.Tidak ada satupun yang ia ingat dari istrinya kecuali suaranya yang selalu menghangatkan hatinya.Sekeras apapun mencoba membayangkan tentang istrinya tetap saja tak ada satupun terlintas di benaknya tentang sosok istrinya.Kehidupanya hanya dipenuhi dengan pekerjaan sehingga tak ada waktu untuk bersama dengan anaknya dan tak pernah paham dengan jalan pikiran mereka.
Keputusan yang diambil dari penokohan tersebut adalah,Seorang ayah yang berusaha menjadi ayah yang baik untuk baxter tanpa mempertimbangkan apa sebenarnya yang dibutuhkan anaknya.Menurutnya saat ini perkerjaanya merupakan salah satu hal yang nyata yang ia punya,Terkadang memikirkan istrinya,berusaha mengingat kembali warna mata istrinya mencari sosok istrinya dalam anaknya namun tak ada satupun kemiripan yang dapat mengingatkan dia tentang istrinya kecuali suara istrinya yang masih menghangatkan hatinya.
Hal yang berharga dari cerpen tersebut adalah,ketika seorang anak yang begitu polos memberikan kasih sayang dengan tulus kepada orang tuanya namun tak kunjung mendapatkan perhatian dan kehangatan dari sebuah keluarga dan membuatnya menjadi anak yang berontak dan tak peduli lagi dengan ayahnya meskipun ia berkata kasar.
- Penokohan
- Ayah,berusaha menamfakkan diri menjadi ayah yang baik walau sebenarnya ia tak pernah dapat memahami jalan pikiran anak dan istrinya karna yang ada dalam dunianya hanyalah dunia luar ( pekerjaanya ).
Dalam cerpen ini ayah digambarkan sebagai orang yang sukses,dia beranggapan bahwa yang ia punya secara nyata saat ini adalah pekerjaanya.Terkadang ia memikirkan istrinya dan yang selalu menggodanya adalah warna mata istrinya yang tak pernah bisa ia ingat begitupun dengan anaknya.Dalam hal ini digambarkan sosok ayah yang tak pernah mau mengerti keinginan dan perasaan istri dan anaknya yang ia tahu hanyalah pekerjaan dan kertas-kertas kerjanya sehingga istrinya pergi meninggalkanya dan anaknya tak pernah mendapatkan perhatian karna sepertinya ia tak pernah paham dengan jalan pikiran istri dan anaknya.
- Baxter,seorang anak yang polos dan selalu berusaha mendapat perhatian ayahnya.
Baxter merupakan anak semata wayang,yang sangat mirip dengan ayahnya dan bahkan tak ada tanda-tanda kemiripan dengan ibunya hal itu yang diucapkan ayahnya ketika ia memperhatikan baxter seolah ingin mencari tahu dan mengingat kembali tentang sosok istrinya yang lambat laun sudah tak bisa di ingatnya lagi.Baxter digambarkan sebagi sosok seorang anak yang selalu mencari perhatian ayahnya,selalu kesepian dan ia hanya tahu tentang sosok pengasuhnya yang selalu mengurus dan merawat baxter.Dia tidak dapat menemukan sosok ayahnya walaupun terkadang ia selalu berusaha mencari perhatian ayahnya dengan kenakalannya tapi tetap saja respon yang ia inginkan dari hangatnya kasih sayang seorang ayah tak bisa ia dapatkan menurutnya yang ayahnya tahu hanyalah pekerjaannya.
- Bu Zilke,Tritagonis menjadi penengah antara sang ayah dengan anak.
Bu Zilke adalah pengasuh baxter tapi dia sudah dianggap keluarga sendiri oleh ayah baxter bahkan sudah seperti ibu kandungnya sendiri.Bu Zilke selalu mengerti dan memahami apa yang dibutuhkan baxter bahkan ia lebih tahu apa yang seharusnya baxter butuhkan ketimbang ayahnya.Bu Zilke selalu membacakan dongeng sebelum tidur yang ayah baxter menganggap bahwa itu merupakan sesuatu yang membosankan bahkan berpikiran apa yang akan anaknya dapatkan dari cerita itu.Bu Zilke yang sudah tua itu tetap saja melakukan apa yang ia bisa lakukan untuk mengurus Baxter dengan baik.
- Alur
Cerpen ini menggunakan Alur Tengah karna langsung menjelaskan tentang peristiwa yang terjadi.Tidak ada awalan dan akhiran yang menjelaskan tentang permulaan cerita dan akhir dalam pemecahan masalah.
- Cara pengarang memperkenalkan tokoh
Dalam cerpen ini pengarang memperkenalkan tokoh dengan Cara Dramatik melalui dialog dengan tokoh,melalui monolog batin,sindiran,intonasi antar tokoh.
- Digambarkan sebagai seorang ayah yang tak pernah memahami dan mengerti anaknya dan ayah yang selalu disibukkan dengan pekerjaanya dan tak tahu cara untuk mengatasi anaknya sendiri.
” Saya menganggap semua orang yang saya jumpai berusia empat puluh tahun,” kata sang ayah.” Bahkan juga terhadap anak-anak,mungkin. Namun mereka benar-benar menjadi misteri buat saya.Saya tidak tahu bagaimana berbicara dengan mereka.Agaknya saya tak paham jalan pikiran mereka.”
“ Saya selalu disibukkan oleh pekerjaan “
- Baxter digambarkan sebagai anak yang berusaha mendapatkan perhatian ayahnya,karna tak kunjung mendapatkan perhatian ayahnya ia pun memberontak dan bahkan berkata-kata kasar pada ayahnya.
Baxter tiba-tiba mencium ayahnya,sedangkan sang ayah memandanginya lama-lama.
“ jangan sentuh aku!” tiba-tiba si bocah berteriak .” aku benci papa!”
- Bu Zilke yang selalu mengasuh baxter dan memahami apa yang dibutuhkan oleh baxter sebagai seorang anak yang haus dengan kasih sayang orang tuanya.
Wanita tua itu mengangguk ,menikmati rokoknya.” Putra anda kesepian ,“ katanya tiba-tiba.
“ itu boneka kesayanganya,” kata Bu Zilke ketika sarapan pagi,” Baxter tidak mau berpisah denganya bagaimanapu juga,” lanjutnya menjelaskan.
“ Putra anda memerlukan seekor anjing,” kata Bu Zilke tiba-tiba tanpa peringatan.